Usai Mogok, Garuda Ajak Pilot Berembuk

Menneg BUMN Mustafa AbuBakar dan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk dan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) merealisasikan rencana mereka untuk menggelar kembali pertemuan pasca mogok kerja beberapa waktu lalu. Bahkan, kedua pihak siap 'kongkow-kongkow' selama bulan puasa ini.

"Sampai bulan puasa, kami mau 'kongkow-kongkow' dulu, kami akan saling bertemu," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2011.

Emirsyah mengatakan, pertemuan yang digelar hari ini antara manajemen, APG, dan Kementerian BUMN memberikan hasil yang positif.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Sayangnya, Emirsyah tidak menjelaskan detail hasil pertemuan awal yang membicarakan kelanjutan solusi mogok kerja pilot yang sempat mengganggu jadwal sejumlah penerbangan Garuda itu.

"Kata Pak Menteri, hasil ini positif dan untuk kemajuan bersama," kata Emirsyah seraya menambahkan bahwa keputusan tersebut akan menguntungkan seluruh pihak dan akan disampaikan pada kesempatan mendatang.

Bahkan, Emirsyah menegaskan, saat ini manajemen tidak menemui persoalan krusial. "Masalah krusial apaan, kami sudah baik begini," kata Emir sambil melihat Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Stephanus Rahadi.

Usai pertemuan dengan Kementerian BUMN, manajemen Garuda akan kembali menggelar pertemuan internal dengan APG.

Hari ini, Menteri BUMN Mustafa Abubakar memanggil Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk dan Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Stephanus Rahadi sekitar pukul 09.00 WIB. Pertemuan dijadwalkan membahas solusi dari hasil kesepakatan paska pemogokan pilot Garuda beberapa pekan lalu. (art)

Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024