- therealtimer.com
VIVAnews – Kemeriahan Idul Fitri bukan hanya terjadi di Tanah Air. Suasana serupa juga terasa di Libya. Perang antara pasukan oposisi dan loyalis Khadafi bahkan tak mengurangi kegembiraan rakyat dalam menyambut Idul Fitri.
Tahun ini, rakyat Libya merayakan Idul Fitri tanpa Khadafi untuk pertama kalinya dalam 42 tahun terakhir. Selama dua malam berturut-turut, ribuan pendukung oposisi memenuhi Lapangan Martir di Tripoli dengan suka cita.
Seperti di Indonesia, rakyat Libya juga terbagi dua soal perayaan Idul Fitri. Ada yang merayakannya pada hari Selasa, tanggal 30 Agustus 2011. Ada pula yang merayakannya Rabu. Tapi itu bukan masalah. Masalahnya, baku tembak antara oposisi dan loyalis Khadafi terus terjadi.
Baku tembak tersebut bahkan tetap terjadi pada Senin malam, malam takbiran bagi mereka yang merayakan Idul Fitri pada keesokan hari. Untunglah, Selasa malam, Libya bebas tembakan sebagai hasil kesepakatan antara rakyat dan pasukan oposisi.
Tapi Idul Fitri tidak menyurutkan peperangan yang terjadi di Libya. Saat gema takbir berkumandang, pasukan oposisi terus bergerak menuju kota Sirte yang diyakini sebagai lokasi persembunyian Khadafi. Saat ini, loyalis Khadafi makin tersingkir.
Dewan Transisi Nasional Libya memberi ultimatum empat hari kepada tentara loyalis Khadafi untuk menyerahkan kota Sirte, atau mereka bakal menghadapi serangan militer. “Batas waktu hingga Sabtu. Jika tidak ada itikad untuk menuruti tuntutan ini, akan digunakan tindakan militer,” kata Kepala Badan Transisi Nasional Libya, Mustafa Abdel Jalil.
Tenggat waktu masih bisa menunggu. Rakyat Libya kini masih dalam suasana suka cita. Lihat kemeriahan Idul Fitri di negeri yang dilanda peperangan itu di video ini.
Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.
