Produsen Kondom China Incar Pasar Global

Pameran kondom pada peringatan hari AIDS di China
Sumber :
  • Reuters/Stringer

VIVAnews - Perusahaan pembuat kondom asal China segera melebarkan sayapnya ke beberapa negara.  Perluasan cakupan penjualan dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan akan kondom di negara-negara berkembang.

Dilansir dari laman CNN, Senin 7 November 2011, produsen kondom China, Safedom, saat ini tengah mencoba memasuki pasar Eropa. Brian Fu, direktur eksekutif Safedom, baru saja pulang dari Inggris dalam misinya mencari mitra dagang maupun perusahaan akuisisi.

Fu mengatakan keunggulan produknya selain bebas virus, adalah kecanggihan teknologi produksi. Kendati di dalam negeri penjualan Safedom sangat tinggi, hingga 200 juta pertahunnya, namun Fu mengatakan produknya masih kurang dikenal di luar negeri.

"Kami memiliki teknologi canggih yang mutakhir dan tim manajemen yang baik. Namun yang kami tidak punya adalah bagian penting dari pemasaran: Kami tidak dikenal," kata Fu.

Target Safedom, kata Fu, adalah melampaui penjualan Durex sebagai produsen kondom terbesar dunia. Rencananya, target penjualan tahun depan Safedom adalah satu miliar kondom, tiga kali lipat produksi Durex dalam setahun.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Rencananya, negara pertama di luar China yang menjadi sasaran penjualan Safedom adalah Bangladesh dan negara-negara Afrika.

Menurut analis dari Global Industry, kondom akan menjadi barang yang dicari penduduk dunia pada beberapa tahun ke depan. Penjualan kondom global diprediksi akan mencapai 27 miliar unit dengan keuntungan sebesar US$6 miliar pada tahun 2015.

Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah

Penjualan terbesar berasal dari negara-negara berkembang seperti China dan Afrika. Kebutuhan kondom di China meroket seiring kebijakan satu anak yang dicanangkan pemerintah.

Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024