APEC: Produk Ramah Lingkungan Diistimewakan

Para pemimpin APEC berpose di Honolulu, Hawaii
Sumber :
  • REUTERS/Jim Young

VIVAnews - Para pemimpin Asia Pasifik berjanji untuk kian mendukung pasar bebas dan penerapan teknologi energi bersih. Langkah-langkah ini penting untuk menghadapi "risiko-risiko penurunan secara signifikan" atas ekonomi global.

Menurut kantor berita Reuters, tekad di atas disampaikan para pemimpin negara anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) saat menggelar pertemuan tahunan di Hawaii, AS, Minggu siang waktu setempat (Senin dini hari WIB). Beranggotakan 21 negara dan wilayah ekonomi khusus, pertemuan tahunan APEC ini juga diikuti Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. 

Dalam deklarasi pertemuan tahunan itu, APEC menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di banyak negara tengah menurun. Krisis keuangan di Eropa baru-baru ini juga memberi pengaruh bagi ketidakpastian ekonomi global. "Tantangan-tantangan ini justru memperkuat komitmen kami untuk bekerjasama," demikian deklarasi para pemimpin APEC.

Mereka pun berjanji melawan aksi proteksionisme dan mempercepat transisi menuju ekonomi yang ramah lingkungan atau berkarbon rendah. Langkah-langkah itu diyakini bisa menjamin keamanan sumber energi sekaligus menjadi sumber baru bagi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.

APEC tahun ini sepakat mendukung perdagangan barang dan jasa yang ramah lingkungan. Di akhir 2012, para anggota APEC akan menghapus syarat adanya kandungan lokal pada produk ramah lingkungan. Isu itu selama ini menjadi kendala bagi perusahaan-perusahaan AS di China dan di pasar-pasar lain di Asia Pasifik. 
 
Para anggota APEC pun akan menyusun daftar produk ramah lingkungan yang bisa dikenakan pemotongan tarif hingga 5 persen di akhir 2015. Kebijakan ini bisa memicu perdagangan pada produk-produk mutakhir yang ramah lingkungan.

"Komitmen bagi barang dan jasa yang ramah lingkungan di APEC ini ternyata sangat besar," kata Jake Colvin, wakil presiden dari National Foreign Trade Council, yang melingkupi kalangan industri utama di AS seperti Boeing, Caterpillar, dan General Electric.

Perkembangan penting lainnya, para anggota APEC sepakat untuk tidak menerapkan atau mempertahankan langkah-langkah yang pada umumnya mensyaratkan perusahaan untuk alih pengembangan atau kepemilikan atas properti intelektual mereka dalam rangka untuk ikut serta dalam pasar di anggota APEC.   

Di China, selama ini perusahaan-perusahaan Amerika mengeluh adanya kebijakan yang mewajibkan mereka untuk transfer teknologi di pasar lokal. Mengingat forum ini tidak bersifat mengikat secara legal, APEC berharap negara-negara anggota bisa memenuhi komitmen atau janji mereka itu. 

Pulau Ini Menjadi Tempat Berlibur Favorit Pangeran William dan Kate Middleton Bersama Anak-anaknya
Menhan RI sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima telepon dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (sumber foto: Tim Media Prabowo)

Presiden Korsel Beri Selamat ke Prabowo Subianto Menang Pilpres 2024: Semoga RI Lebih Makmur

Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menerima telepon dari Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. Dalam sambungan telepon itu, Yoon menyoroti besarnya dukungan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024