Kesimpulan Dokter: Safira Sengaja Dipaku

Paku dalam betis Safirah
Sumber :
  • ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVAnews - Tim dokter bedah RSUD Andi Makkasau, Parepare, Sulawesi Selatan memastikan keberadaan logam di tubuh Safira tidak muncul begitu saja. Bahkan mereka telah sampai pada kesimpulan, jika puluhan paku dan satu jarum suntik tersebut sengaja di masukkan ke bagian tubuh bocah berusia tiga tahun itu.

Pernyataan ini sekaligus membantah spekulasi yang menyatakan bahwa kasus Safira akibat terkena ilmu hitam, atau santet. “Sama sekali bukan santet, ilmu hitam, maupun guna-guna. Pasalnya, kasus ini masih bisa dijelaskan secara medis,” kata dokter ahli bedah RSUD Parepare, Kamaruddin Said, yang dihubungi dari Makassar, Rabu 16 November 2011 malam.

Secara medis, tambah Kamaruddin, jalur paku yang ada dalam tubuh Safira merupakan salah satu cara untuk bisa mengungkap misteri bocah paku tersebut. Kamaruddin yakin, paku tersebut mendapat penolakan dari tubuh balita ini.

Namun demikian, Kamaruddin Said belum bisa memastikan cara paku-paku itu dimasukkan, entah secara sadar atau tidak. Namun, petunjuk utamanya sudah cukup jelas, yakni adanya jalur bekas masuknya benda yang terdapat di betis dan punggung. “Terdapat bekas-bekas luka di dua betis dan punggungnya,” kata dia lagi.

Pasca operasi tahap kedua, kondisi Safira semakin membaik. Ia juga sudah ceria kembali dan sudah bisa diajak bercerita seperti sebelum menjalani pengangkatan logam dari punggungnya. Menurut Kamaruddin, tim dokter RSUD Parepare masih akan memantau perkembangan Safira dalam tiga bulan ke depan.

Pihak Polres Parepare sendiri beberapa waktu yang lalu telah mulai memeriksa sejumlah orang untuk dimintai keterangan terkait keberadaan logam-logam di tubuh Safira ini. Tim dokter dan orangtua Safira sudah dimintai keterangannya.

Laporan: RHA l Makassar

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share
PM Georgia, Irakli Kobakhidze (Doc: Anadolu Ajansi)

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber

Perdana Menteri Georgia Irakli Kobakhidze mengadakan buka puasa bersama atau makan malam berbuka puasa, pada Kamis, 28 Maret 2024, di Ibu Kota Tbilisi, bersamaan Ramadhan

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024