Cara Baru NATO dan Afganistan Rengkuh Taliban

Anggota Taliban di Afganistan
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews - Pemerintah Afganistan dan NATO memiliki pendekatan baru untuk menghentikan perlawanan bersenjata kelompok Taliban. Para militan diberikan gaji dan pelatihan serta impunitas, jika mau bertobat.

Dilansir dari laman Telegraph, Senin 28 November 2011, program yang dinamakan "reintegrasi" ini terbuka untuk semua militan Taliban, termasuk mereka yang telah melakukan pembunuhan dan kekerasan terhadap warga maupun tentara asing.

Dalam program yang disponsori oleh Kedutaan Besar Inggris di Kabul ini, anggota Taliban diperbolehkan tetap memiliki senjata mereka, tapi harus berjanji tidak akan digunakan untuk kekerasan. Mereka juga tidak akan diadili atas kejahatan yang telah mereka lakukan.

Ian Wright Sebut 2 Pemain Ini Dibutuhkan Arsenal untuk Taklukkan Bayern Munich, Siapa Mereka?

Sebelum mengikuti program ini, anggota Taliban yang ingin bertobat harus mengisi kuisioner mengenai alasan mereka bergabung dengan Taliban. Selain itu mereka juga akan mengikuti pelatihan kemasyarakatan selama tiga bulan, serta bersumpah akan memutus hubungan dengan al-Qaeda dan tidak melakukan kekerasan lagi.

Selama pelatihan ini, mereka akan dibayar sebesar 100 poundsterling (Rp1,4 juta) per bulannya. Setelah ini, mereka akan diberikan pelatihan sesuai dengan keterampilan masing-masing.

Hasil dari program ini sungguh memuaskan. Sekitar 900 militan Taliban di utara Afganistan memilih keluar dari jaringan dan kembali ke masyarakat. Akibatnya, kekerasan di wilayah ini menurun sepertiganya.

Direktur Pasukan Gabungan, Mayor Jenderal David Hook, mengatakan program ini memang sulit diterima bagi warga yang keluarganya dibunuh Taliban. Namun demi kemajuan negeri, mereka menerimanya.

"Ide pemaafan ini telah disetujui oleh donor internasional dan Inggris telah menghibahkan 6,5 juta pound sterling (Rp91 miliar) untuk membantu merancang program dan menyampaikan perdamaian di tingkat lokal," kata Hook. (umi)

Toyota Prius 2024

Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota mengumumkan untuk melakukan penarikan kembali atau recall Prius terbaru.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024