Unit Pengeboran Minyak Terbalik di Laut Rusia

Unit pengeboran minyak di Rusia yang terbalik
Sumber :
  • REUTERS/Arktikmorneftegazrazvedka/Handout

VIVAnews - Sebuah unit pengeboran lepas pantai dengan 67 awak terbalik dan tenggelam di sebelah timur pulau Sakhalin, Rusia, saat sedang ditarik. Akibatnya, lebih dari 50 orang tewas atau hilang di perairan dingin Laut Okhotsk.

"Unit pengeboran Kolskaya terguling ke samping, dan tenggelam setelah 20 menit. Kedalaman air di perairan tersebut mencapai 1.042 meter," kata agen transportasi air Rusia dalam situs web resminya, seperti dimuat kantor berita Reuters, Minggu, 18 Desember 2011.

Tim penyelamat yang terdiri dari kapal penarik dan kapal pemecah es berhasil menarik 14 korban selamat dari Kolskaya. Mereka juga menyelamatkan empat orang lain yang tercebur menggunakan helikopter.

Keempat orang ini menderita radang dingin dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Dengan suhu air yang mencapai satu derajat Celcius, mereka hanya memiliki waktu setengah jam sebelum akhirnya mati beku.

Jatuhnya unit pengeboran minyak di lepas pantai dikhawatirkan dapat merusak lingkungan. Tapi, hal ini dibantah oleh juru bicara Arktikmorneftegazrazvedka (AMNGR), pemilik Kolskaya. "Tidak ada bahaya ekologis yang diakibatkan terbaliknya Kolskaya. Saat kejadian, mereka hanya membawa jumlah bahan bakar minimum karena ditarik oleh dua kapal," kata juru bicara AMNGR.

Presiden Rusia Dimitri Medvedev telah menginstruksikan pendampingan yang diperlukan bagi para korban terbaliknya unit pengeboran lepas pantai itu. Ia juga meminta dilakukan penyelidikan terhadap kondisi Kolskaya.

Komite Penyelidik Federal Rusia menemukan terjadinya pelanggaran kode keselamatan, yaitu tetap ditariknya Kolskaya di tengah cuaca buruk. Akibatnya, terjadilah kecelakaan. Musibah ini diperkirakan tak akan berpengaruh terhadap produksi minyak atau gas. AMNGR sendiri menyatakan, Kolskaya sudah tak lagi berada dalam kontrak saat kecelakaan.

Polisi Sebut Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari Kerja Open BO
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

Komunitas internasional, khususnya Barat, juga telah berulang kali mengeluarkan pernyataan yang mendesak Israel agar menahan diri dan tidak menanggapi pembalasan Ira

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024