Mesir

Telanjangi Aktivis Perempuan, Militer Didemo

Suasana demonstrasi di Kairo, Mesir, 21 November 2011
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

VIVAnews -- Sekitar 10.000 perempuan turun ke jalanan Kota Kairo, Mesir, Selasa 20 Desember 2011. Kemarahan terlihat di wajah mereka, yang mengepalkan tangan, memprotes kekejaman militer terhadap para demonstran di Lapangan Tahrir. Khususnya pendemo dari kaum hawa.

Seorang demonstran membentangkan koran yang memuat foto adegan kekerasan: tiga militer berpakaian hitam, lengkap dengan helm sedang menyeret seorang demonstran perempuan. Dengan kasar mereka menjambak dan menarik baju demonstran itu sampai terlepas. Satu tentara yang lain bahkan dengan kurang ajar menginjak korban.

Itu adalah demonstrasi perempuan terbesar dalam sejarah Mesir, juga paling signifikan -- sejak aksi tahun 1919 yang dipimpin feminis Mesir, Huda Shaarawi untuk memprotes pendudukan Inggris.

Gemanya pun sampai melintasi benua. Menteri Luar Negeri AS Hillary ikut mendukung aksi itu, sekaligus mengutuk aksi yang menurutnya mencoreng nama Mesir: di mana aparat keamanan dan kaum ekstrimis sengaja mengincar kaum perempuan.

Kegeraman Hillary direspon dengan pernyataan pejabat Mesir. "Penyiksaan tentara terhadap perempuan tidak bisa dianggap remeh," kata Menteri Luar Negeri Mesir, Mohamed Kamel Amr, seperti dimuat Al-Jazeera pada 21 Desember 2011. Amr mengeluarkan pernyataan ini untuk merespon pernyataan Clinton yang dikeluarkan sehari sebelumnya.

Secara terpisah, para aktivis perempuan mengatakan, aksi digelar dengan tujuan mengakhiri kekerasan terhadap wanita. Mereka juga menuntut agar kekerasan terhadap pemrotes pada umumnya juga diakhiri.

"Alasan kami protes adalah gambar dan video tentang sebuah insiden yang dipublikasikan di seluruh dunia, di mana Dewan Militer tak ragu menginjak-injak dan menelanjangi para perempuan Mesir, bahkan tak segan memukuli mereka," kata Islama Thabet, seorang demonstran.

Insiden yang dimaksud Thabet adalah saat seorang demonstran perempuan yang dipukuli hingga bajunya terbuka. Menurut Thabet juga, satu-satunya hal yang dipedulikan pemerintah Mesir saat ini hanyalah masalah kekuasaan.

Demonstrasi besar-besaran ini terjadi beberapa jam setelah militer Mesir bentrok dengan para demonstran di Kairo. Sejak Jumat pekan lalu, 14 orang tewas dan lebih dari 900 terluka. (eh)

KPK Tetapkan Eko Darmanto Jadi Tersangka TPPU
(Ilustrasi) Truk sampah

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Jumlah volume sampah tersebut mengalami peningkatan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024