PM Australia Diserbu Demonstran

PM Australia Julia Gillard diselamatkan dari demonstran
Sumber :
  • Youtube

VIVAnews - Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, dan pemimpin oposisi Tony Abbott terpaksa harus dikawal puluhan polisi untuk keluar dari sebuah restoran di Ibukota Canberra hari ini. Pasalnya, restoran tersebut dikepung oleh ratusan demonstran anti Abbott.

Seperti diberitakan BBC, Kamis 26 Januari 2012, Gillard dan Abbott saat itu sedang menghadiri upacara penganugerahan National Emergency Medals di restoran Lobby. Lalu sekitar 200 demonstran dari Aboriginal Tent Embassy datang mengepung sambil memukuli jendela restoran dari luar, meneriakkan kata-kata "memalukan" dan "rasis."

Para demonstran disinyalir marah akibat pernyataan Abbott di sebuah siaran televisi nasional beberapa waktu sebelumnya. Saat itu, dia mengatakan saatnya pemerintah Australia mengabaikan keberadaan Aboriginal Tent Embassy dan melanjutkan rancangan konstitusi yang mengakui masyarakat pribumi.

Untuk menghindari amuk massa, Gillard dan Abbott harus dikawal oleh sekitar 50 orang polisi, keluar dari restoran. Sebelumnya, mereka harus menunggu selama 20 menit sampai pasukan polisi datang.

Dalam adegan penyelamatan tersebut, Gillard sempat tersandung saat tubuhnya ditarik oleh pengawal pribadinya. Akibatnya, dia kehilangan sebelah sepatunya. Demonstran tidak berhenti sampai disitu. Mereka memukuli mobil Gillard dan Abbott hingga kendaraan itu melaju.

Aboriginal Tent Embassy adalah sebuah perkumpulan aktivis yang tinggal di tenda semi permanen di samping gedung parlemen Australia. Tempat ini didirikan oleh empat warga aborigin pada 1972 sebagai simbol penentangan terhadap konstitusi Australia yang tidak mengakui tanah milik pribumi. Hingga saat ini, perjuangan mereka masih terus berlangsung. (ren)

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024