Laporan Forum Ekonomi Dunia 2012

Kaum Perempuan Cetak Rekor Baru di Davos

Polisi Swiss berjaga di lokasi Forum Ekonomi Dunia 2012 di Davos
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVAnews - Suasana kebatinan yang terasa dalam Forum Ekonomi Dunia ke-41 kali ini adalah perlunya membangun model pendekatan baru dalam pembangunan. Tema yang ditampilkan beragam, tak lagi melulu bicara soal bisnis, ekonomi dan angka-angka.

Mungkin ini yang menyebabkan WEF kali ini diharapkan mencetak rekor dalam jumlah peserta dari kalangan eksekutif perempuan. Panitia memperkirakan sekitar 17 persen dari 2.600 peserta yang memadati Congress Center, tempat berlangsungnya WEF pada 25-29 Januari 2012 adalah kaum perempuan eksekutif. Jumlah ini naik sedikit dibanding tahun lalu yang tercatat 16 persen, demikian laporan Financial News, media siber rup Dow Jones.

WEF sejak tahun lalu menerapkan aturan bahwa setidaknya satu dari lima delegasi resmi yang didaftarkan korporasi anggota WED harus perempuan dan memegang posisi strategis dalam perusahaan. Aturan ini diterapkan untuk 100 an perusahaan kelas dunia yang menjadi mitra strategis, dari 500 an perusahaan anggota WEF dengan biaya keanggotaan senilai US$ 538,111 dolar per tahun.

Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah

Dari Indonesia ada 12 perusahaan termasuk BUMN yang menjadi anggota. Sayangnya, Direktur Pertamina, Karen Agus Setiawan, menjadi satu-satunya anggota yang batal hadir di Davos kali ini karena kesibukan kerja. Bagi 100 perusahaan yang terkena aturan afirmasi perempuan eksekutif, jika mereka tak mengirimkan perempuan, jatah kursi kepersertaannya dikurangi satu, menjadi hanya empat.

Sejak aturan ini diterapkan, dampaknya kehadiran perempuan eksekutif memang meningkat dibanding tahun 2001 yang hanya 9 persen. Tahun 2011, hanya 12 dari perusahaan dalam Fortune Global 500 yang dikelola oleh perempuan, sama dengan kondisi 2010. Komisi Eropa mencatat hanya 3 persen dari perusahaan publik terbesar di Eropa menempatkan presiden direktur dari gender ini.

Belum Cukup

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?

WEF memulai studi mengenai isu kesenjangan gender sejak satu dekade lalu, dan sejak itu meluncurkan laporan tahunan Global Gender Gap.

"Bahkan jumlah 17 persen pun menurut saya tidak cukup, perempuan perlu lebih banyak menentukan kebijakan bisnis perusahaan," kata Barbara Stocking, Kepala Eksekutif Oxfam, lembaga swadaya masyarakat yang berkantor pusat di Inggris. Saat ini Oxfam sedang menjalankan program terkait dengan keamanan pangan.

"Tiap tahun saya datang ke sini dan bertemu dengan pimpinan korporasi dunia dan menegosiasikan agar mereka memperhatikan aspek keamanan pangan, lingkungan hidup, dalam menjalankan usaha. Termasuk mendukung upaya yang dilakukan masyarakat sipil," kata Barbara Stocking kepada Uni Z. Lubis dari antv

Beberapa perempuan mewakili bank dan perusahaan jasa keuangan hadir di Davos tahun ini. Mereka diantaranya Connnie Heng, mitra di pasar keuangan dan saham di Clifford Chance, Hongkong, Dame Clara Furse, direktur non eksekutif di Nomura, dan Mary Callahanm Erdoes, CEO JP Morgan Asset Management.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

*Laporan dari Davos oleh Pemimpin Redaksi ANTV, Uni Z. Lubis.

Presiden Jokowi bersama Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Ju

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024