Rusia Resmi Bangun Rel Kereta Api di Kaltim

Ilustrasi Kemiskinan, Penghuni Pinggiran Rel Kereta Api
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Perusahaan Rusia akan membangun rel kereta api untuk mengangkut batu bara di provinsi Kalimantan Timur. Selain untuk memudahkan pengiriman, pembangunan rel juga diharapkan membuka lapangan pekerjaan untuk ribuan warga di Kaltim.

Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) proyek itu berlangsung hari ini oleh Gubernur Kaltim, Awang Faroek, dan Direktur Kalimantan Rail PTE Ltd, Andrey Shigaev, dengan disaksikan Duta Besar Rusia, Alexander Ivanov, di Jakarta.

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Selain dengan Kalimantan Rail, proyek ini juga melibatkan perusahaan Rusia lainnya, JSC Russian Railways. Awang mengatakan bahwa pembangunan ini akan membawa dampak yang positif bagi kemajuan infrastruktur di Kaltim.

"Proyek ini memiliki potensi dalam membentuk sarana transportasi yang dapat diandalkan, lancar, dan aman," kata Awang.

Rel kereta yang akan dibangun nantinya akan terbentang dari Murung Raya ke Balikpapan dengan jarak 275 kilometer. Pembangunan direncanakan akan dimulai pada kuartal pertama 2014 dan diharapkan selesai pada awal tahun 2017. untuk proyek ini, Rusia menggelontorkan dana hingga US$2,4 miliar atau sekitar Rp21,5 triliun.

Menurut pernyataan JSC Russian Railways yang menangani proyek ini, pembangunan akan dilakukan dalam dua tahapan. Pembangunan tahap pertama akan dilakukan dari Balikpapan hingga kabupaten Kutai Barat sepanjang 185 kilometer. Tahap kedua akan dilanjutkan hingga ke Kalimantan Tengah dengan jarak 90 km.

Pembangunan sendiri dikatakan tidak akan melalui hutan lindung maupun hutan konservasi di Kalimantan. Pekerjaan rel kereta ini akan membuka sebanyak 2.500 lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal Kalimantan dan 8.000 pekerja dari seluruh Indonesia. Tidak hanya membangun rel, Rusia juga akan menyediakan lokomotif beserta gerbong dan melaksanakan seluruh operasi pengangkutan.

"Ada tiga prinsip proyek ini, pertama adalah teknologi baru bagi pengembangan infrastruktur daerah, kedua, inovasi mencari cara baru dalam menekan ongkos distribusi dan ketiga, faktor sosial dan lingkungan tidak dilupakan," kata Denis Muratov, perwakilan dari perusahaan JSC Russian Railways.

Nantinya, rel kereta api ini akan digunakan untuk mengangkut batu bara dari perusahaan pertambangan milik Rusia. Per tahunnya, diharapkan rel kereta api dapat mengangkut hingga 15 juta ton di Kaltim. Awang mengatakan, ditargetkan kenaikan produksi dengan adanya moda pengangkutan baru dapat mencapai 7,6 persen.

"Saat ini, Kalimantan menyumbang 60,8 persen dari produksi batu bara nasional," jelas Awang.

Peta rel kereta Kaltim yang akan dibangun Rusia

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Bukan Pertama

Rusia adalah negara kedua di Kalimantan yang berinvestasi membangun rel kereta api. Maret tahun ini, pemerintah Ral al-Khaimah dari Uni Emirat Arab akan memulai pembangunan rel sepanjang 135 km dari Muara Wahau sampai Bengalon Lubuk Tutung.

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng

Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim, Yadi Sabianoor, mengatakan pembangunan rel ini juga untuk mengangkut batu bara.

"Untuk pembangunan rel, Ras al-Khaimah berinvestasi sekitar Rp5 triliun. Pembangunan sendiri telah membuka lapangan pekerjaan bagi 2.800 orang," kata Yadi.

Ke depannya, diharapkan rel kereta api ini tidak hanya digunakan untuk mengangkut batu bara, melainkan sebagai moda transportasi orang. Yadi mengatakan, hal ini sangat mungkin karena konstruksinya sangat kuat.

"Struktur konstruksi untuk pengangkut jauh lebih kuat daripada penumpang. Sekali jalan saja, kereta bisa mengangkut hingga 13.000 ton," kata Yadi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya