21-2-1965: Pembunuhan Malcolm X

Malcolm X
Sumber :
  • Wikimedia Commons / Library of Congress/ Ed Ford, World Telegram staff photographer

VIVAnews – Pada 47 tahun yang lalu, pemimpin kelompok Muslim kulit hitam di AS,  Malcolm X,  tewas ditembak. Dia dibunuh dari jarak dekat oleh tiga pria bersenjata.

Menurut stasiun berita BBC, Malcolm ditembak saat tengah berpidato di hadapan ratusan pendukungnya di distrik Harlem, New York. Pria yang memiliki empat orang anak tersebut tewas dengan lima belas luka tembakan sesaat setelah tiba di rumah sakit.

Malcolm X, yang bernama asli Malcolm Little, merupakan mantan pemimpin organisasi Nation of Islam (NoI). Ia keluar dari organisasi kulit hitam tersebut pada tahun 1964 setelah berseteru dengan pendirinya, Elijah Muhammad.

Malcolm kemudian mendirikan organisasi keagamaan baru bagi warga Muslim kulit hitam bernama Muslim Mosque, Inc. Organisasi baru ini lebih bersifat moderat dan menganut ajaran Islam orthodoks, bukan yang telah dimodifikasi seperti yang dilakukan Nation of Islam.

Perubahan sikap Malcolm X, yang berganti nama menjadi El Hajj Malik El Shabazz usai ibadah dari Mekkah, tidak disenangi para pemimpin Nation of Islam. Berkali-kali anggota kelompok tersebut melakukan percobaan pembunuhan terhadap Malcolm dan keluarganya.

Seminggu sebelum peristiwa penembakan, rumah Malcolm di New York dibom oleh orang tidak dikenal. Puncaknya, pada 21 Februari 1965, tiga pria bersenjata menerobos ruangan tempat Malcolm berpidato di Manhattan dan langsung menyarangkan lima belas peluru ke tubuhnya.

Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU

Pada bulan Maret 1966, tiga orang pembunuh Malcolm dijatuhi hukuman seumur hidup. Dua di antara mereka merupakan anggota Nation of Islam.

Dua puluh enam tahun kemudian, kisah hidup El Shabazz diangkat ke layar perak dengan judul Malcolm X. Film yang diperani oleh Denzel Washington tersebut berhasil meraih nominasi Oscar untuk kategori Aktor Terbaik dan Kostum Terbaik.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku belum kepikiran untuk maju dalam Pilkada 2024, dia justru menilai Kasatpol PP DKI Arifin berpotensi maju di Pilkada DKI.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024