- Reuters/Paul Hanna/Files
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron akan bertemu Selasa waktu setempat di Washington. Pembicaraan mereka antara lain terkait penyatuan suara soal penghentian kekerasan di Suriah.
Diberitakan Reuters, tujuan utama kedatangan Cameron adalah meningkatkan hubungan dengan AS yang mulai meredup, seiring kebijakan baru Obama soal pendekatan ke Asia. Topik utama yang akan menjadi pembicaraan adalah dukungan terhadap perlawanan rakyat Suriah dan persiapan Barat untuk pergantian rezim Bashar al-Assad.
Dalam pernyataan bersama di editorial Washington Post hari ini, kedua kepala negara mengutuk keras perlakuan tentara Assad terhadap rakyat Suriah. Kedua kepala negara sepakat mendesak Assad segera lengser dan didirikannya pemerintah yang lebih demokratis. Sebelumnya, upaya kedua negara di Dewan Keamanan PBB terganjal veto China dan Rusia.
Baik AS dan Inggris mengatakan akan tetap melakukan upaya diplomasi dan menerapkan sanksi ekonomi terhadap pemerintahan Assad. Dalam pembicaraan nanti, tidak akan dibahas soal memberikan bantuan senjata bagi para pemberontak di Suriah.
Selain soal Suriah, Obama dan Cameron juga akan membicarakan program nuklir Iran. kedua negara akan mendesak Iran untuk mematuhi peraturan internasional soal bom atom atau akan menghadapi konsekuensi tegas.
"Kami yakin selalu ada waktu dan ruang untuk solusi diplomatis," kata kedua kepala negara dalam editorial tersebut.
Untuk masalah Afganistan, kedua pemimpin akan membahas pertemuan NATO mendatang di Chicago. Dalam pertemuan tersebut, akan dibahas soal transisi keamanan dari tentara NATO ke otoritas Afganistan. Keduanya mengatakan, pertemuan ini penting untuk memastikan harmonisasi penarikan tentara AS dan Inggris dari Afganistan.