FOTO: Cara ASEAN Deteksi Bencana Alam

Ruang pemantau Pusat Koordinasi Bencana ASEAN (AHA)
Sumber :
  • AHA Center

VIVAnews - ASEAN kini memiliki fasilitas canggih dalam memantau perkembangan terkini berbagai bencana alam di Asia Tenggara. Berlokasi di Jakarta, fasilitas pemantau Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Manajemen Bencana (AHA Centre) juga didukung oleh AS, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Uni Eropa.

Di tempat itu, tim spesialis internasional, dengan dukungan pemerintah AS, mulai memasang Sistem Pemantau dan Respon Bencana (DMRS). Sistem ini berguna secara cepat memberi perkembangan terbaru atas data-data bencana seperti gempa bumi, banjir, tsunami, kebakaran hutan, dan lain-lain di kawasan Asia Tenggara. Data yang dihimpun AHA Center ini selanjutnya langsung dikirim ke pihak berwenang di negara yang dilanda bencana atau terkena dampak bencana dan juga ke pusat-pusat bantuan darurat.

"AHA Center telah memiliki fasilitas fungsional yang lengkap, namun sistem baru ini akan meningkatkan kemampuan pemantauan bencana sehingga bekerja kian efektif dengan teknologi pengiriman data secara online," kata Ray Shirkhodai, Direktur Eksekutif Pacific Disaster Center yang berlokasi di AS.

"Dengan adanya sistem ini, koordinasi data dan informasi dari penjuru ASEAN menjadi lebih baik dan AHA Centre bisa makin sigap membantu negara-negara mempersiapkan maupun dalam menghadapi bencana alam," kata Said Faisal, Direktur Eksekutif AHA Centre.

Foto-foto ruang pemantau operasional AHA Centre di Jakarta bisa dilihat dengan mengklik tautan ini.

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment
Ilustrasi Samsat untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Ingat Lagi, Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Kedua Bakal Dihapus

Pemerintah berencana menghapus pajak progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) II di seluruh Indonesia per 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024