Kedubes Perancis di Jakarta Dikirimi Anthrax

Virus H5N1 atau flu burung
Sumber :
  • Dok. Kementerian Kesehatan AS

VIVAnews - Sebuah amplop yang diduga berisi virus anthrax dikirimkan seorang yang tidak dikenal ke Kedutaan Besar Perancis di Jakarta kemarin. Dua staf disterilkan, khawatir terkena paparan bubuk virus berbahaya tersebut.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, amplop itu diterima dua orang staf Kedubes yang bernama Fabien dan Ghillain pada Senin, 23 April 2012, pukul 19.30 WIB. Pada amplop tersebut, ada tulisan anthrax.

Dianggap mencurigakan, salah satu staf kedubes langsung menghubungi kepolisian setempat. Rikwanto mengatakan kedua staf kedutaan itu kini sedang diisolasi di rumah sakit RSPI Sulianti Soeroso, Sunter, Jakarta Utara.

"Staf itu melihat ada bubuk dan langsung menghubungi polisi. Polisi membawa bubuk yang diduga terdapat kuman-kuman itu ke lab kimia di Bogor dan dua staf disterilkan," ujar Rikwanto, Selasa, 24 April 2012.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pengirim amplop yang dikirimkan lewat pos tersebut. Rikwanto mengatakan, pihaknya akan mendalami kasus ini. "Diamplop itu ada alamatnya, nanti kita dalami itu," kata Rikwanto.

Juru bicara Kedubes Perancis, Dominique Roubert, yang dikonfirmasi VIVAnews.com membenarkan pengiriman amplop berisikan bubuk mencurigakan tersebut. Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh soal siapa pengirim dan kronologi peristiwa tersebut.

"Kami menerima paket yang mencurigakan, dan sesuai peraturan, kami langsung menghubungi polisi. Lebih dari itu, kami tidak berkenan berkomentar," kata Roubert. (hp). 

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024