Mad Cow Hinggap AS Lagi, Korsel Bekukan Impor

Ternak Sapi di Kuningan Tmur, Jakarta Selatan
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVAnews - Pihak berwenang AS melaporkan munculnya kembali penyakit sapi gila (mad cow), yang pertama dalam kurun enam tahun. Peristiwa ini membuat Korea Selatan berencana untuk menunda impor daging sapi dari AS sementara waktu.

"Kami perlu mengetahui lebih lanjut situasi yang sebenarnya di AS dan akan segera memutuskan. Namun, bukan larangan impor, melainkan kemungkinan penundaan sementara inspeksi karantina," kata juru bicara Kementerian Pertanian Korsel, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Pemerintah AS pada Selasa waktu setempat mengungkapkan munculnya lagi penyakit mad cow pada sapi ternak. Menteri Pertanian, Tom Vilsack, menjamin bahwa penemuan ini tidak sampai membahayakan pasokan pangan maupun kesehatan manusia.

Namun, kalangan media menyebut bahwa dua importir besar di Korsel sudah menangguhkan kiriman daging sapi dari AS. Salah satunya adalah raksasa peritel Lotte Mart dan Home Plus.

Media Korea Selatan Soroti Sepak Terjang Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-23

Korsel tahun lalu mengimpor 107.000 ton daging sapi asal AS, atau 37 persen dari total impor, ungkap data dari Kementerian Pertanian setempat.

Namun Korsel pernah melarang impor daging sapi pada 2003 setelah terjadi wabah mad cow di Negeri Paman Sam. Belakangan, keran impor dibuka lagi, namun terbatas pada daging sapi yang berusia kurang dari 30 bulan.

Pengadilan Tinggi Dominika Batalkan Larangan Hubungan Sesama Jenis

Trauma

Penemuan baru kasus mad cow di AS ini juga telah membuat aksi gadai besar-besaran sapi ternak pada pasar komoditi berjangka di Kota Chicago pada Selasa waktu setempat.

Pendingin Udara Ini Bisa Mendeteksi Pergerakan Manusia

Para pelaku pasar tampak masih trauma dengan kasus pertama wabah mad cow di AS pada 2003, sehingga membuat ekspor sapi turun US$3 miliar. Butuh waktu hingga 2011 untuk memulihkan ekspor.

Meksiko menyatakan masih mempertahankan bisnis daging sapi dengan AS. Jepang juga mengaku belum ada perubahan kebijakan dengan AS.

Pertama kali ditemukan di Inggris pada 1986, penyakit ini telah menewaskan lebih dari 150 orang dan 184.000 ekor sapi di penjuru dunia. Korban paling banyak terjadi di Inggris dan Eropa Daratan.

Di AS, kasus pertama ditemukan di akhir 2003 pada seekor hewan impor dari Kanada. Kasus ini berlanjut pada 2005 dan 2006. Menurut para pakar, kasus-kasus ini bersifat "atipikal," artinya jarang terjadi seekor sapi mengidap mad cow secara spontan ketimbang dari pasokan pangan.

Risiko penularan umumnya terjadi saat otak atau sum-sum tulang belakang seekor hewan yang mengidap mad cow dikonsumsi manusia atau hewan lain. (art)

VIVA Militer; Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Makin Gencar Menyerang, AS Janji Secepatnya Akan Kirim Senjata ke Ukraina

(QUE)Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah berjanji kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa negaranya akan "bergerak secepatnya" untuk mengirimkan bantuan sen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024