Myanmar Lantik Suu Kyi Jadi Anggota DPR

Aung San Suu Kyi mengisi daftar hadir di gedung DPR Myanmar
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun

VIVAnews - Aktivis pro demokrasi Aung San Suu Kyi hari ini dilantik sebagai anggota DPR Myanmar. Kehadiran Suu Kyi ini menandakan bahwa ancaman boikot dari kubu oposisi atas pelantikan itu tidak terwujud.

Menurut kantor berita Reuters, pelantikan Suu Kyi di Ibukota Naypytam itu mendapat perhatian dari banyak wartawan asing dan lokal. Pelantikan ini merupakan sejarah baru bagi Suu Kyi dan Myanmar, setelah dia berkali-kali menjadi tahanan rumah junta militer dalam kurun 20 tahun demi memperjuangkan demokrasi di negaranya, yang dulu dikenal dengan sebutan Birma.

Penerima Hadiah Nobel Perdamaian berusia 66 tahun itu bersama 36 anggota partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), berhasil menang mutlak pada Pemilu sela 1 April lalu. Ditanya wartawan apakah pelantikan ini menjadi hari penting bagi Myanmar, yang dalam 49 tahun terakhir dikuasai militer, Suu Kyi hanya menjawab, "Hanya waktu yang akan membuktikan."

Beberapa hari sebelum pelantikan, Partai NLD sempat mengancam akan memboikotnya karena persoalan teknis. Mereka saat itu keberatan harus mengucap "akan melindungi konstitusi yang telah dibuat."
 
Alasan NLD, konstitusi baru itu disusun dengan restu junta militer, yang telah dibubarkan pada 30 Maret 2011 setelah Myanmar menggelar Pemilu demokratis untuk kali pertama dalam 20 tahun terakhir pada 7 November 2010. Setelah Pemilu, Myanmar memiliki presiden bernama Thein Sein, yang dulu menjadi bagian dari junta militer. 

Bagi Suu Kyi, konstitusi dari restu militer itu masih tidak demokratis dan perlu diamandemen untuk mengurangi keterlibatan politik dari militer. Namun, ancaman boikot tidak terwujud setelah Suu Kyi berkompromi tetap mengucapkan sumpah sesuai naskah semula.

"Kami sebelumnya selalu percaya untuk bersikap fleksibel selama tahun-tahun perjuangan, karena hanya dengan cara itu kami bisa mencapai tujuan tanpa kekerasan," kata Suu Kyi pada Selasa kemarin. Namun "Saya tidak yakin bahwa fleksibilitas akan jadi konsep baru bagi kami," lanjut dia.

Situasi yang mulai demokratis dan diperbolehkannya Suu Kyi untuk kembali berpolitik turut mengubah sikap negara-negara Barat atas Myanmar. AS, Inggris, dan Uni Eropa sudah menyatakan akan mencabut beberapa sanksi atas negara Asia Tenggara itu.

Beredar Foto Sempat Bertemu PM Israel Netanyahu, Gus Yahya: Pertemuan Diplomatik
Nikita Mirzani

Nikita Mirzani Nilai Kelakuan Lolly Semakin Memperburuk Keadaan

Artis kontroversial Nikita Mirzani kembali melontarkan komentar pedasnya, terhadap hidup putri sulungnya yang di nilai semakin hari semakin memperburuk keadaan

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024