- REUTERS/ KCNA
VIVAnews -- Di saat manusia di belahan dunia lain sibuk gonta-ganti telepon genggam, berlari berusaha menyejajarkan diri dengan perkembangan teknologi yang makin canggih, mayoritas penduduk Korea Utara baru bisa memiliki telepon seluler pada tahun 2009, tiga tahun lalu.
Pada Desember 2008, layanan telepon selular berbasis 3G diluncurkan di Pyongyang, dioperasikan oleh perusahaan Mesir, Orascom. Perusahaan itu menggandeng Perusahaaan Pos dan Telekomunikasi Korea Utara (KPTC) membentuk Koryolink.
Sebulan kemudian, pemerintah di negara paling tertutup di dunia itu juga membuka akses internet bagi para pengguna telepon genggam. Khusus untuk mengakses berita dari kantor media pemerintah, Korean Central News Agency dan berita-berita tentang Kota Pyongyang. Demikian disampaikan situs berita milik pemerintah Korut, Uriminzokkiri, yang dimuat USA Today.
Tak ada kesempatan sama sekali bagi pengguna ponsel untuk melakukan panggilan luar negeri, atau mengintip informasi dari negeri jiran, China atau Korea Selatan.
Sebetulnya, layanan telepon genggam telah diperkenalkan di Korea Utara pada November 2002, dalam setahun 20.000 warga telah memiliki telepon genggam. Namun, sekonyong-konyong, tanpa diketahui alasannya, pemerintah melarang penggunaan telepon genggam pada 24 Mei 2004.
Sementara, seperti dimuat Reuters, kini sekitar 60 persen penduduk Pyongyang yang berjumlah 3 juta -- yang berusia 20 hingga 50 tahun telah menjadi pengguna telepon genggam. "Bahkan, untuk kaum muda, berusia 20-30 tahun teknologi menjadi sebuah kebutuhan," kata Alexandre Mansourov, dari Nautilus Institute for Security and Sustainability. Lihat videonya di.
Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah
Polisi menangkap 4 Anak Baru Gede (ABG) yang tawuran di Kota Bekasi pada Sabtu dini hari, 20 April 2024.
