Gubernur Bank Sentral AS, Ben Bernanke

Akhir 2009 Resesi Ekonomi Bisa Berakhir

VIVAnews - Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve), Ben Bernanke, menyatakan bahwa resesi yang melanda Amerika Serikat (AS) bisa berakhir di penghujung tahun ini. Namun, situasi itu bisa terwujud jika program stimulus dan penyelamatan ekonomi dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Saat presentasi dalam rapat Komisi Perbankan di Senat AS, Selasa siang 24 Februari 2009 waktu Washington (Rabu dini hari WIB), Bernanke mengakui bahwa kondisi ekonomi AS ini begitu lemah. Namun, dia berharap resesi bisa berakhir tahun ini dengan upaya pemerintah untuk terus menolong sistem perbankan, dan bila indeks di bursa saham Wall Street terus menguat.

Bernanke mengatakan bahwa ekonomi tampak akan tetap menyusut dalam enam bulan pertama tahun ini setelah akhir tahun 2008 berada dalam kondisi terburuk dalam 25 tahun terakhir. Namun, dia berharap bahwa resesi akan berakhir tahun ini.

Kendati demikian, prediksi tersebut memiliki resiko yang tidak ringan. Perubahan kondisi ekonomi akan bergantung pada bank sentral dan pemerintahan Presiden Barack Obama untuk berusaha agar pasar finansial dan kredit dapat kembali normal.

"Dalam pandangan saya, ada prospek bahwa resesi akan berakhir di tahun 2009, dan tahun 2010 akan menjadi tahun penyembuhan," kata Bernanke. Penyembuhan ekonomi total, kata Bernanke, mungkin akan memakan waktu lebih dari dua atau tiga tahun.

Bernanke juga mengatakan bahwa pemerintah tidak berniat menasionalisasi bank-bank. Kedua pernyataan tersebut cukup membuat bursa saham Wall Street bersorak. Indeks saham industri Dow Jones menguat lebih dari 236 poin dan indeks Standard & Poor 500 juga meningkat pada perdagangan Selasa. Padahal sehari sebelumnya, kedua indeks utama ini mencapai level terendah sejak 1997.

Dalam upaya untuk membangkitkan ekonomi, Bank Sentral (The Fed) telah memangkas tingkat suku bunga dan Obama baru-baru ini menandatangani paket stimulus ekonomi US$ 787 miliar.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

Pemerintah juga telah mengeluarkan dana talangan US$ 700 miliar, antara lain untuk membeli aset bermasalah dan meningkatkan kepemilikan saham pemerintah di bank yang sedang berada dalam kondisi kritis. Pemerintahan Obama juga akan menggunakan US$ 75 miliar untuk membantu para pemilik rumah agar terhindar dari penyitaan properti.

Bernanke menjelaskan bahwa dua langkah tersebut, bersama upaya penyelamatan dalam berbagai sektor seperti pendidikan, otomotif, kartu kredit, termasuk program untuk meningkatkan ketersediaan pinjaman konsumen, akan menyelamatkan ekonomi. "Program-program tersebut akan segera terlaksana," kata Bernanke tanpa menyebut tanggal pasti. (AP)

Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024