Proyek Sukhoi Superjet di Ambang Kebangkrutan

Sukhoi Superjet100
Sumber :
  • RIA Novosti

VIVAnews - Pengembangan Sukhoi Superjet 100 kemungkinan akan ditunda. Harian bisnis di Rusia, Vedomosti--sebagaimana dilansir RIA Novosti, Senin 23 Juli 2012--melaporkan kurangnya pendanaan dari negara menyebabkan proyek pengembangan pesawat tersebut terhambat.

Tidak ada dana yang cukup dari negara untuk pengembangan pesawat Superjet 100. Harian itu menuliskan kondisi keuangan yang semakin menipis menempatkan proyek penerbangan ini diambang kebangkrutan.

Dana besar telah diinvestasikan untuk pengembangan pesawat ini. Antara tahun 2003 hingga 2010, setidaknya dana sebesar US$563 juta telah ditanamkan ke Sukhoi Civil Aircraft --sebagai perusahaan pembuat pesawat--dan NPO Saturn-- sebagai pembuat mesin pesawat. Selain itu, ada juga dana non-anggaran sebesar US$903 miliar.

Untuk membuat satu pesawat Superjet 100 tanpa mesin menghabiskan dana dari pemerintah sebesar US$413 juta dan dana non-anggaran dari investor sekitar US$676 juta. Ketika pesawat disertifikasi pada 2011, pemerintah Rusia memotong anggaran, karena untuk pesawat yang sudah terbang tidak lagi memiliki hak menerima bantuan negara.

Vedomosti juga menuliskan, saat ini Superjet kemungkinan kehilangan kontrak dengan sejumlah pembeli potensialnya, karena tidak mampu memproduksi pesawat dalam jumlah yang disepakati, sebagai dampak kekurangan finansial.

Harian ini mengutip sumber di Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, yang mengatakan bahwa pemerintah tengah menawarkan pinjaman sebesar US$500 juta hingga US$666 juta dengan bunga rendah untuk perusahaan pembuat pesawat ini.

"Kami paham bahwa perusahaan ini (Sukhoi Civil Aircraft dan NPO Saturn) tidak memiliki sumber pendanaan lain. Tidak seperti Boeing dan Airbus, mereka tidak memiliki proyek-proyek yang menguntungkan lainnya untuk menutupi biaya pembuatan pesawat yang baru," kata sumber tersebut. Pihak Sukhoi Civil Aircraft sendiri menolak berkomentar terkait berita ini.

Pesawat Sukhoi Superjet 100 pernah jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, Indonesia, pada 9 Mei 2012, saat melakukan demo terbang. Sebanyak 45 orang yang berada di pesawat itu tewas. Hingga kini, penyelidikan yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hasilnya belum dipublikasikan. (umi)

Megawati Resmi Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks, Ternyata Segini Kenaikan Gajinya di Musim Depan
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto (Kanan)

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda, KASN Klaim Sistem Rekrutmen Sudah Transparan

Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengatakan sistem rekrutmen Calon ASN transparan dan kompetitif sebab menggunakan Computer Assisted Test (CAT).

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024