- REUTERS/RJ Sangosti
VIVAnews - Tersangka penembakan brutal di bioskop Kota Aurora, Amerika Serikat, James Eagan Holmes, diperiksa psikiater. Pria 24 tahun itu diperiksa tim psikiater dari almamaternya.
Dikutip dari The Lookout, Sabtu 28 Juli 2012, Holmes diperiksa tim ahli jiwa dari Universitas Colorado-Denver di mana dia sempat belajar setahun mengenai ilmu syaraf. Tapi, dalam dokumen yang dikeluarkan pengadilan Jumat kemarin, tidak disebutkan berapa kali Holmes sudah menemui psikiaternya di sana, Lynne Fenton.
Fenton adalah profesor medis di universitas tersebut dengan spesialisasi gangguan kejiwaan jenis schizophrenia. Selain itu, dia juga direktur pelayanan kesehatan mental mahasiswa.
Pekan lalu, Fox News melaporkan bahwa Holmes mengirim paket berisi catatan dan gambar bagaimana dia akan membantai orang-orang, ke kampusnya itu. Mengutip informasi dari sumber anonim, Fox News melaporkan juga bahwa Fenton tidak menerima paket tersebut sampai Holmes ditahan karena membantai orang-orang saat penayangan perdana film Batman, The Dark Knight Rises, di bioskop tersebut, 20 Juli 2012 lalu. Akibatnya sungguh fatal, 12 orang tewas dan 58 lainnya luka-luka.
Holmes juga dilaporkan gagal dalam uji lisan ilmu syaraf Juni lalu dan kemudian memutuskan berhenti kuliah. Dekan Universitas Colorado, Barry Shur, mengatakan kepada wartawan awal pekan ini, Holmes memiliki kemampuan akademis yang sangat baik. Tapi, dia tidak menjelaskan apakah pihak universitas menemukan indikasi kelainan jiwa pada Holmes sebelum akhirnya dia dropout.
Di antara korban luka penembakan Holmes, terdapat tiga warga negara Indonesia. Mereka satu keluarga, yakni Anggiat Mora Situmeang dan istrinya, Rita Paulina Situmeang, serta anak mereka, Prodeo Et Patria Situmeang.
Holmes kini menghadapi proses pengadilan dengan Tapi, hal ini masih menunggu hasil uji kejiwaan Holmes. (kd)
Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya
Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.
