Penindasan Rohingya, Suu Kyi Justru Bungkam

Aung San Suu Kyi.
Sumber :
  • REUTERS/Valentin Flauraud

VIVAnews - Pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi menuai kritik dari sejumlah organisasi penggiat hak asasi manusia. Itu terjadi lantaran peraih hadiah nobel perdamaian ini memilih diam menghadapi kebijakan Presiden Thein Sein dalam kasus etnis Rohingya.

Dilansir Telegraph, Sabtu 28 Juli 2012, Suu Kyi dikritik sengaja menghindar mengomentari isu yang telah berlangsung selama delapan minggu di negeri Rakhine, Myanmar barat.

Ratusan orang dilaporkan tewas dan puluhan ribu lagi penduduk terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Laporan lain menyatakan pihak militer memukul, mengancam dan membunuh etnis Rohingya.

"Ini sangat mengecewakan. Dia dalam posisi sulit, tapi rakyat dikecewakan karena dia tidak bersuara lebih keras," kata Anna Roberts, Direktur Eksekutif Burma Campaign, di Inggris.

Direktur Human Rights Watch untuk Asia, Brad Adams, juga menyesalkan sikap Suu Kyi yang justru bergeming dan tidak mau berbicara soal Rohingya. Terutama saat dia berkunjung ke London, Dublin, Paris, dan Oslo. "Suu Kyi melepaskan peluang untuk membangkitkan isu mengenai HAM," katanya.

Pada ucapan pertamanya di Parlemen pada Rabu pekan ini, Suu Kyi memang menegaskan tentang pentingnya melindungi hak asasi kelompok minoritas yang lebih mengacu kepada kelompok penganut Buddha di Karen dan Shan, bukan etnis Rohingya.

Diketahui, Presiden Thein Sein mengatakan 800 ribu penduduk Rohingya harus ditempatkan di sejumlah kamp dan dikirim ke Bangladesh melalui perbatasan.

Pabrik Super Canggih Xiaomi Bikin Mobil Listrik Tiap 76 Detik

Thein Sein menolak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar karena menganggap mereka sebagai imigran dari Bangladesh. Kebijakan ini dinilai oleh para penggiat HAM sebagai pembersihan etnis. Mayoritas etnis Rohingya adalah muslim.

Kemenkominfo mengadakan kegiatan Chip In

Tiket Keliling Nusantara: Hanya Dengan Konten Saja!

Tingkat indeks literasi digital tersebut belum dapat menjamin jika seluruh masyarakat dapat memaksimalkan pembuatan konten di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024