HRW: Muslim Rohingya Diperkosa Tentara

Etnis Muslim Rohingya di Myanmar
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Aparat keamanan membunuh dan memperkosa serta menahan secara ilegal ratusan warga Muslim etnis Rohingya di Myanmar. Aparat juga diam saja melihat aksi kekerasan dan penyiksaan warga oleh massa-- menambah panjang daftar dosa negara yang baru menyentuh demokrasi tersebut.

Hal ini didasarkan atas laporan terbaru Human Right Watch (HRW) berjudul "Pemerintah Seharusnya Menghentikan Ini" seperti dilansir Reuters, Rabu 1 Agustus 2012. Laporan setebal 56 halaman itu tersebut didasarkan atas 57 wawancara dengan warga etnis Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya di Arakan untuk mencari fakta dan membuktikan janji pemerintahan baru Myanmar yang katanya menjunjung tinggi HAM.

Dalam laporan, tentara Myanmar yang seharusnya menjaga Muslim Rohingya paska bentrokan dengan etnis Rakhine Juni lalu malah membunuhi warga. Saat kerusuhan, tulis laporan, beberapa Muslim Rohingya yang mencoba kabur atau memadamkan rumah mereka yang terbakar justru ditembak oleh pasukan paramiliter, tidak peduli wanita atau anak-anak.

Berbagai kasus perkosaan juga tercatat dilakukan oleh tentara Myanmar. Tentara juga bergeming saat massa di Rakhine memukuli Muslim Rohingya hingga menjemput ajal. Tenaga medis, bantuan kemanusiaan internasional dan media dilarang masuk ke lokasi, beberapa dari sukarelawan bahkan ditangkap. Hingga saat ini, akses ke tempat itu tertutup.

Pemerintah Myanmar melaporkan 77 orang tewas dan 109 terluka. Namun, data ini tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Jumlah lain disampaikan berbagai media, termasuk Press TV Iran, yang mengatakan korban tewas mencapai 600 orang.

Timnas Indonesia U-23 Hajar Australia, Marselino Ferdinan Ucapkan Hal Ini ke Ernando

Puluhan ribu warga Rohingya mengungsi ke tempat aman. Beberapa memilih mengungsi ke Bangladesh pakai perahu. Namun di negara ini, Rohingya tidak diterima, seperti status mereka di Myanmar: warga tak diinginkan.

Kekerasan di Arakan dimulai saat seorang wanita Rakhine diduga diperkosa oleh tiga lelaki Rohingya pada 28 Mei lalu. Ketiganya telah divonis mati. Ketegangan kedua etnis diperparah saat 10 Muslim Rohingya dibunuh saat bepergian menggunakan bus.  

"Aparat keamanan Myanmar gagal melindungi Rakhine dan Rohingya dari satu sama lain dan malah melakukan kampanye kekerasan terhadap Muslim Rohingya. Pemerintah Myanmar mengklaim berkomitmen menghentikan konflik etnis, tapi apa yang terjadi sebaliknya, kekerasan dan diskriminasi justru didukung pemerintah," kata Brad Adams, Direktur HRW untuk Asia.

Toko bingkai di mampang prapatan ludes dilalap sijago merah

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Polisi Sebut Ada 7 Orang Terjebak di Lokasi

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero mengatakan bahwa ada sebanyak 7 orang yang terjebak di dalam toko Frame, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Kamis malam.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024