- REUTERS
VIVAnews - Suatu lembaga umat Muslim terkemuka di AS menawarkan imbalan sebesar US$10.000 (sekitar Rp94,6 juta) bagi siapapun yang bisa memberi petunjuk atau yang tahu siapa yang bertanggungjawab atas kebakaran di suatu masjid di Kota Joplin, Missouri, 6 Agustus 2012.
Polisi pun diminta kian meningkatkan perlindungan atas tempat-tempat ibadah umat Islam dan umat lainnya di AS.
Tawaran imbalan itu diserukan oleh pengurus The Council on American-Islamic Relations (CAIR) dalam siaran pers di Washington DC, 6 Agustus 2012. Walau masih diselidiki pihak berwenang, CAIR menyatakan tidak tertutup kemungkinan kebakaran itu bisa saja hasil dari kesengajaan.
Menurut CAIR, para pengurus masjid setempat mengungkapkan bahwa tempat ibadah mereka itu beberapa kali menjadi sasaran insiden dari para kaum picik. Masjid yang sama juga pernah terbakar pada Juli lalu dan diduga ini kesengajaan.
CAIR juga mengingatkan bahwa kebakaran di masjid Missouri ini terjadi sehari setelah penembakan brutal di suatu kuil umat Sikh di pinggir Kota Milwaukee, negara bagian Wisconsin. Insiden itu menyebabkan tujuh orang tewas, termasuk pelaku penembakan.
Insiden-insiden ini menandakan masih lemahnya perlindungan bagi kaum minoritas di AS. "Peristiwa-peristiwa itu menjadi desakan bagi ditingkatkannya perlindungan polisi atas umat dan tempat ibadah Muslim maupun Sikh di penjuru AS," demikian kata Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad.
"Bila dibiarkan, intoleransi relijius ini bisa dan benar-benar menyakiti orang-orang yang tidak bersalah," lanjut Awad.
GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat
Dalam kurun waktu singkat, perusahaan berhasil menunjukkan dedikasi dan komitmennya.
