Muslim Joplin AS Salat di Tengah Puing Masjid

Dua Orang Tewas di Kampus Virginia Tech, AS
Sumber :
  • REUTERS/Chris Keane

VIVAnews - Masjid Islamic City Joplin nyaris rata dengan tanah. Yang tersisa hanya pilar-pilar batu gosong dikelilingi abu yang mulai dingin. Api yang muncul sekitar pukul 03.30, Senin 6 Agustus 2012 waktu setempat, telah membakar habis rumah ibadah di barat daya Missouri itu.

Tapi itu tak mampu menyurutkan umat muslim untuk beribadah. Sementara aparat menginvestigasi insiden tersebut, sekelompok kecil jemaah berkumpul, mereka mendirikan salat di antara puing-puing bangunan.

"Inilah yang kami perjuangkan," kata  Dr Ahmed Asadullah, salah satu anggota masyarakat muslim di Joplin, seperti dimuat Los Angeles Times. "Kebebasan beragama, kebebasan mengeluarkan pendapat."

Aparat keamanan pun terus mengusut kasus ini. "Bangunan yang ada sama sekali rusak. Untungnya, tak ada orang yang berada dalam bangunan saat itu, sehingga tak ada yang terluka," kata kepala kepolisian Distrik Joplin, Archie Dunn, seperti dimuat situs KY3.

Penyebab kebakaran itu mencurigakan. FBI, ATF, kepolisian setempat sedang mencari petunjuk apa -- atau mungkin siapa -- yang menyulut api.

"Setiap kekerasan terhadap rumah ibadah akan ditindak serius oleh penegak hukum. Dianggap ancaman pada keselamatan keamanan dan keselamatan masyarakat," tegas agen khusus FBI, Michael Kaste.

Butuh waktu beberapa hari sebelum para penyidik menyimpulkan penyebab pasti kebakaran itu.

Ini yang membuat kebakaran itu mencurigakan. Sebelumnya seseorang diketahui berusaha menyulut api di masjid itu pada 4 Juli 2012 lalu. Polisi pun makin memperketat pengamanan di sana.

Hingga saat ini FBI masih berusaha menangkap si pelaku yang tertangkap kamera pengawas. Bersama ATF mereka menggelar sayembara bernilai US$15.000 bagi siapapun yang bisa memberi informasi yang mengarahkan pada penangkapan tersangka. Sementara, apakah kejadian Senin kemarin tertangkap CCTV, belum dipastikan.

Setelah Lepas Hijab, Putri Ridwan Kamil Tegaskan Tak akan Kenakan Pakaian Terbuka

Simpati datang dari umat lain

Terbakarnya masjid tak hanya membuat umat muslim kehilangan tempat ibadah di tengah Ramadan, tapi juga menimbulkan perasaan tak aman. "Ini tentu saja menakutkan. Kami merasa syok dan tak percaya. Kami tak menyangka akan mendapat perlakuan seperti ini dari sesama warga negara ini," kata Fauzia Iqbal.

Saat umat muslim Joplin berduka, simpati datang dari pendeta dan jemaat Gereja St. Philips Episcopal. Mereka datang ke masjid dan menemui para jamaah. Untuk memberi dukungan, agar umat muslim tahu mereka tak sendiri menghadapi tragedi itu.

Pihak gereja membuka pintu fasilitasnya lebar-lebar agar umat muslim punya tempat untuk beribadah.

Pendeta Frank Sierra mengatakan, perbedaan keyakinan tidak berarti hidup saling terpisah, apalagi bermusuhan. "Kita semua bersaudara, sama-sama umat Tuhan. Itu yang membuat kita satu." (umi)

Hasil Liga Champions: Comeback PSG dan Borussia Dortmund, Barcelona dan Atletico Madrid Nangis Darah
Chicco Jerikho

Sempat Berhadapan dengan Maut, Chicco Jerikho Akui Jadi Semakin Dekat dengan Tuhan

Sempat mengalami sesak nafas, hingga tak bisa sadarkan diri. Chicco Jerikho mengaku saat itu sudah seperti berada di ambang kematian.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024