RI Minta OKI Seriusi Isu Suriah dan Rohingya

Delegasi RI di Pertemuan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI / BAM

VIVAnews - Indonesia meminta negara-negara Islam memberi perhatian serius atas konflik yang terjadi di Suriah. Selain itu negara-negara Islam juga diminta tidak mengabaikan situasi yang menimpa kaum Muslim Rohingya di Myanmar.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa saat mewakili Indonesia dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Dimulai pada Senin waktu setempat, pertemuan ini untuk mempersiapkan dan memberikan rekomendasi pada beberapa isu utama yang dihadapi umat Islam dewasa ini untuk dapat disahkan dan disepakati pada KTT darurat OKI pada 14 Agustus 2012.

Kementerian Luar Negeri RI, dalam keterangan kepada wartawan, mengungkapkan bahwa Menlu Natalegawa mendorong OKI menetapkan agenda dan langkah konkrit untuk mendorong penyelesaian berbagai permasalahan yang dihadapi umat dewasa ini.

“Mengutuk berbagai persoalan yang dihadapi umat bukanlah sebuah kebijakan. OKI harus melakukan langkah nyata dan konstruktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan umat”, tutur Natalegawa.

Berbagai pendekatan yang konstruktif dan menyentuh akar persoalan diusulkan Indonesia dalam KTT OKI darurat tersebut baik yang menyangkut isu Suriah, Palestina maupun situasi muslim Rohingya di Myanmar. Terkait masalah Suriah, Indonesia mendorong OKI agar dapat bersatu untuk menghentikan kekerasan dan terjadinya pembunuhan terhadap rakyat sipil di Suriah.

“OKI harus menyampaikan kesatuan pesan agar DK PBB dapat segera bertindak untuk menghentikan aksi kekerasan di Suriah, jika perlu menggunakan pasal 7 Piagam PBB” tegas Natalegawa.

Indonesia juga mengusulkan agar OKI bersiap untuk mengirimkan pasukannya sekiranya dibutuhkan misi pasukan damai PBB di Suriah.

Menlu RI juga menyatakan bahwa yang paling utama dan pertama bagi OKI saat ini adalah menghentikan kekerasan dan pembunuhan terhadap rakyat sipil. Transisi politik di Suriah bukanlah hal yang mendesak saat ini dan dapat dilakukan setelah perdamaian dapat diciptakan di Suriah.

Dalam upaya menyelesaikan isu Rohingya, Indonesia kembali menggaris bawahi pentingnya OKI memainkan peran yang konstruktif.

Sebagai negara multi etnik, agama dan budaya sebagaimana Myanmar, Indonesia memahami dan bahkan memiliki pengalaman penyelesaian konflik horizontal merupakan sesuatu yang tidak mudah dan kompleks. (eh)

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran
Pemeriksaan Firli Bahuri di Bareskrim Polri

Eks Ajudan SYL Ungkap Firli Minta Uang Rp50 Miliar, Apa Kabar Berkas Kasus Pemerasan di Polri?

Berkas kasus dugaan pemerasan dengan tersangka mantan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Firli Bahuri hingga kini belum ada kejelasan. Bagaimana kabarnya? Kepala S

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024