Honduras, Negeri Para Jagal

Demonstrasi rakyat Honduras di Ibukota Tegucigalpa
Sumber :
  • REUTERS/Tomas Bravo

VIVAnews - Di Honduras, darah tumpah dengan mudah. Di negeri itu, satu pembunuhan bisa terjadi dalam tiap 75 menit sekali. 

BYD Pamer Mobil Super Canggih, Bodinya Furutistik

Menurut laporan dari UNODC, badan PBB yang mengurusi obat-obatan terlarang dan tindak kriminal, yang dirilis tahun lalu, 86 kasus pembunuhan terjadi per 100 ribu penduduk di negeri dengan populasi 8 juta orang.

Ini lebih bikin bergidik ketimbang Meksiko, rumah bagi para dedengkot obat bius berdarah dingin, yang mencatat 18 pembunuhan di tiap 100 ribu penduduk. 

Presdir P&G: Konsumen Adalah Bos

Pada pertengahan Mei lalu, demikian laman International Business Times, ribuan orang turun ke jalanan ibu kota Honduras, Tegucigalpa, serta kota-kota lainnya untuk memrotes kasus tewasnya 20 jurnalis yang tak kunjung diselesaikan dalam tiga tahun terakhir. 

Kegawatan krisis ini sampai mendorong seorang politisi bernama Ricardo Alvarez terpaksa menjanjikan penguburan gratis bagi para keluarga korban yang tak sanggup membayar biaya pemakaman dalam kampanye pemilihan umum. 

Sah! Putri Isnari Resmi Menikah dengan Abdul Azis

Penyembelihan massal itu ditengarai berkait erat dengan perdagangan obat secara gelap. Apalagi, kini mafia obat-obatan terlarang dari Meksiko mulai menanamkan cakarnya di negeri itu. Sekitar 20 hingga 25 ton kokain, setengah dari yang biasa tiba di Amerika Serikat setiap bulannya, mampir ke Honduras saban hari. 

Pada awal tahun 2012, Angkatan Laut Honduras berhasil menggagalkan penyelundupan lima ton kokain ke Amerika Serikat.  

Menurut laman The Economist, para penyelundup Meksiko memanfaatkan Mosquito Coast di Honduras sebagai tempat bersandar bagi kapal-kapal yang mengangkut barang-barang haram mereka. Tren itu terjadi menyusul penarikan polisi dan tentara ke ibu kota selepas kudeta pada tahun 2009. 

Kepolisian Honduras kini dibantu oleh para opsir polisi yang berasal dari Kolombia, Chili, dan Nikaragua. Negara-negara di Amerika Tengah mulai bekerja sama dalam menjalankan operasi-operasi rahasia. 

Namun, upaya itu masih belum berjalan baik. Pemerintah Honduras masih harus bekerja amat keras, terutama dalam membatasi penjualan senjata api.  (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya