Film yang Memicu Pembunuhan Dubes AS di Libya

Christopher Stevens
Sumber :
  • US Department of State

VIVAnews - Serangan roket yang menewaskan Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga stafnya, dipicu protes umat muslim Libya terhadap film buatan warga AS yang menghina Nabi Muhammad.

Penjualan Mobil Maret 2024 Tembus 74.724 Unit di Indonesia, Ini Mobil Paling Laku

Sebelumnya, mereka berdemo di depan Konsulat AS di Benghazi, yang juga mengakibatkan beberapa orang meninggal. Stevens bersama stafnya sedang dalam perjalanan menuju tempat perlindungan saat mobilnya diserang tembakan roket.

Film yang memicu pertumpahan darah itu, berjudul Innocence of Muslim, yang sebenarnya telah berminggu-minggu beredar di internet. Dalam film itu, Nabi Muhammad digambarkan sebagai lelaki beristri banyak.

Film itu diawali dengan setting di era modern, di mana seorang Kristen  berkebangsaan Mesir, melarikan diri karena dikejar amukan massa Muslim. Seorang polisi Mesir juga terlihat mengamankan saat massa menghancurkan sebuah klinik tempat seorang dokter beragama Kristen tengah bekerja. Dokter itu pun kemudian menuturkan pada putrinya, apa yang membuat seorang Muslim menjadi teroris.

Adegan selanjutnya, film beralih ke setting padang pasir dan flashback ke zaman sejarah saat nabi masih hidup. Saat itulah Muhammad digambarkan dengan cukup hina, dan memancing kemarahan umat Muslim. Film itu dibuat dengan kualitas rendah dan tampak jelas aktor-aktornya hanya ‘ditempelkan’ di atas setting padang pasir. Alih-alih digarap serius, Innocence of Muslims justru terlihat konyol.

Dibuat di California

Menurut media AS, seperti disebutkan Reuters, film itu dibuat oleh pengembang properti berkebangsaan Israel-Amerika. Berdasarkan link internet, nama pembuatnya adalah Sam Bacile, yang juga memiliki kemungkinan berdarah Mesir. Saat diwawancarai Wall Street Journal beberapa waktu lalu, Bacile mengaku membuat film itu untuk menggambarkan Islam sebagai agama yang penuh kebencian. “Ini adalah film politik, bukan film agama,” tuturnya.

Film berdurasi dua jam itu sendiri dibuat tahun lalu di California selama tiga bulan. Bacile mengaku bekerja dengan 60 aktor dan 45 kru. Untuk pembuatan film itu, ia mendapatkan donasi sekitar 5 juta USD dari 100 orang Yahudi, namun ia menolak mengidentifikasinya. Saat ini, Bacile sedang bersembunyi di suatu tempat.

Ia menyatakan, dirinya menyesal atas kejadian di Benghazi, Selasa malam waktu setempat. Namun, ia juga menyalahkan keamanan. “Sistem keamanan di Kedutaan tidak baik, Amerika harus melakukan sesuatu untuk mengubahnya,” ia menyarankan.
   
Afghanistan Blokir Youtube

Masih berhubungan dengan protesnya umat Muslim atas film yang disebut-sebut menghina Nabi Muhammad, pemerintah Afghanistan memblokir situs Youtube sejak Rabu, 12 September 2012. Seperti dituliskan indiatimes.com, itu dilakukan untuk mencegah orang menonton film berjudul Innocence of Muslims buatan Sam Bacile. Film itu telah memicu kemarahan umat Muslim di Libya dan mengakibatkan tewasnya Dubes AS untuk Libya beserta tiga stafnya.

Pemblokiran situs youtube sendiri diumumkan Aimal Marjan, seorang pejabat Kementerian Komunikasi Afghanistan. “Sesuai petunjuk Kementerian Informasi dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi telah memerintahkan semua penyedia layanan untuk memblokir akses Youtube,” katanya. Pemblokiran itu sendiri akan terus dilakukan sampai youtube menghapus film provokatif itu.

“Tampaknya Youtube telah menghapus semua pencarian untuk Nabi Muhammad. Kami akan mencabut pemblokiran segera setelah Youtube mengonfirmasikan larangan akses terhadap film itu,” kata Marjan. Seorang pengguna internet di Kabul menuturkan, dirinya kehilangan akses ke situs youtube sekitar satu jam sebelum pengumuman itu dibuat.

Presiden Afghanistan pernah menyebut film Innocence of Muslims dengan predikat ‘tidak manusiawi dan menghina’. Ia juga telah mengimbau film itu untuk tidak disiarkan (eh)

Aurelie Moeremans.

Aurelie Moeremans Alami Depresi Akut Hingga Melakukan Journaling dan Meditasi

Aurelie Moeremans, aktris indonesia, baru-baru ini menggemparkan publik dengan pengakuannya tentang perjuangannya melawan depresi akut.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024