Krisis Industri Asuransi

Rugi Besar, AIG Kembali Diutangi Pemerintah

VIVAnews - Perusahaan asuransi terkemuka American International Group Inc. (AIG) akan kembali menerima pinjaman talangan (bailout) dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Kali ini, nilai pinjaman lebih dari US$ 30 miliar.

Seperti dilaporkan harian The New York Times, Minggu 1 Maret 2009, ini adalah pinjaman keempat yang diterima AIG dari pemerintah AS sejak September 2008.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Menurut sumber yang tidak bisa disebutkan namanya, bailout kali ini akan membantu perusahaan asuransi yang berbasis di New York itu setelah mengumumkan kerugian triwulan terakhir sebesar US$ 60 miliar.

Pernah berstatus sebagai perusahaan asuransi nomor satu di dunia, AIG telah menerima pinjaman US$ 150 miliar dari pemerintah. Sebagai imbalannya, pemerintah mengambil alih 80 persen saham AIG.

Di bawah kesepakatan terbaru, Departemen Keuangan AS dan bank sentral Federal Reserve akan menyediakan sekitar US$ 30 miliar modal segar kepada AIG, memperendah tingkat suku bunga pinjaman sebesar US$ 60 miliar dan memudahkan persyaratan investasi saham atas nama sebesar US$ 40 miliar. Dana US$ 30 miliar tidak akan disuntikkan dengan segera, tetapi akan disiapkan sebagai dana siaga ekuitas sehingga AIG dapat menutup kerugiannya.

AIG akan mengembalikan US$ 40 miliar yang dipinjam dari Federal Reserve dengan memberikan saham ekuitas dari dua unit AIG di luar AS, yaitu American International Assurance Co. dan American Life Insurance Co. di Asia yang beroperasi di lima puluh negara. Pembayaran kembali tersebut sebenarnya akan disediakan dalam bentuk tunai bersama dengan suku bunga.

Sebagai tambahan, AIG akan menjamin US$ 5 miliar hingga US$ 10 miliar hutang, ditopang dengan aset asuransi jiwa agar bisa lebih mengurangi beban hutang. Dan fasilitas kredit Federal Reserve sebesar US$ 60 miliar yang diperoleh AIG pada November lalu akan dikurangi menjadi US$ 25 miliar. AIG telah menarik sekitar US$ 38 miliar dari dana tersebut.

Hingga kini, juru bicara AIG belum dapat dimintai komentar. Bank Federal Reserva di New York yang menangani pinjaman pemerintah juga belum dapat dimintai keterangan. Demikian pula dengan juru bicara Departemen Keuangan, Isaac Baker. Dewan perusahaan AIG dijadwalkan akan bertemu Minggu untuk mengadakan pemungutan suara terkait dana talangan yang telah diperbarui ini.

Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024