17-9-1982: Pembantaian Pengungsi Palestina di Lebanon

Peringatan Pembantaian di Kamp Sabra dan Shatila Lebanon
Sumber :
  • peace.maripo.com

VIVAnews - Pada 30 tahun yang lalu, lebih dari seribu orang tewas dalam serangan di kamp pengungsi warga Palestina di Sabra dan Shatila, Beirut Barat, Lebanon.

Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja

Kelompok milisi Phalangi diduga bertanggungjawab atas pembunuhan massal ini sebagai aksi balas dendam atas kematian pemimpin mereka, Bashir Gemayel, empat hari sebelumnya.

Laman stasiun televisi BBC mengungkapkan bahwa pasukan Israel dituding membantu milisi Phalangi melakukan pembunuhan atau tidak mencegah aksi penghilangan nyawa. Banyak bayi dan pengungsi ditembaki saat mereka lari menyelamatkan diri. Tentara Israel diketahui menjaga bagian luar kamp pengungsian.

Juru bicara untuk Perdana Menteri Israel, Menachem Begin, mengatakan pemerintahnya sedang melakukan penyelidikan. Namun, juru bicara ini menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan pernyataan hingga situasi lebih jelas.

Presiden Amerika Serikat saat itu, Ronald Reagan, mengecam keras serangan ini. "Kemarahan akan serangan ini pasti dirasakan semua orang normal," kata dia.

Jumlah korban tewas tidak dapat dipastikan, namun wartawan melaporkan ratusan jenazah bertebaran di lokasi pengungsian. Seorang perawat rumah sakit Akka, dekat Shatila, mengatakan seorang pria menembakkan senjatanya dengan membabi buta.

"Seorang anak lelaki mengatakan bahwa kelompok Phalangi menerobos masuk rumahnya dan menembak seluruh keluarganya," kata perawat itu.

Dua perempuan perawat dari rumah sakit yang sama diculik. Satu di antaranya berhasil melarikan diri dan menyatakan rekannya telah diperkosa dan dibunuh.

Kenang Jenderal Wismoyo, Prabowo: Ajaran Beliau Bawa Saya Sampai Mendapat Mandat Rakyat
Presiden Iran Ebrahim Raisi

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengancam Israel dengan konsekuensi 'mengerikan'. Raisi menegaskan, jika Israel mengulangi serangan terhadap Iran, Ia bakal melakukan ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024