Ratusan Ribu Umat Katolik dan Islam Kutuk Film Anti-Islam

Demo Film "Innocence of Muslims" di Depan Kedubes AS
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews -- Aksi massa memprotes film "Innocence of Muslims" terus berlangsung di sejumlah negara, beberapa berujung pada aksi kekerasan yang merenggut sejumlah nyawa, di Pakistan 23 orang bahkan harus tewas dalam serangkaian demonstrasi.

Namun, ada juga aksi yang berlangsung damai. Salah satunya di Rio de Janiero, Brazil, Minggu 16 September 2012 lalu. Dan tak hanya umat Islam yang turun ke jalan.

Aksi yang diadakan oleh organisasi pro-toleransi agama, Brazilian Commission for Combating Religious Intolerance (CCIR) diikuti sekitar 200.000 orang dari 25 kelompok agama, termasuk umat muslim, Protestan, Katolik, Buddha, gipsi, federasi Israel, dan kelompok kepercayaan lokal. Mereka mengutuk "Innocence of Muslims" yang tidak menghormati Nabi Muhammad, panutan umat Islam. Sekaligus menentang manifestasi cemoohan terhadap keyakinan dan simbol suci sebuah keyakinan.

Dalam film berbiaya rendah dan amatir itu, Nabi Muhammad digambarkan sebagai sosok yang amoral. "Film itu sangat ofensif, menyinggung Nabi Muhammad dan menggambarkan umat muslim sebagai barbar, dan mengandung hasutan penuh kebencian," kata  Sami Isbelle, anggota Muslim Beneficent Society of Rio de Janeiro, kepada Inter Press Service (IPS), seperti dimuat oleh Business Mirror, Sabtu 22 September 2012.

Sebaliknya, ia juga menentang aksi protes yang berakhir dengan kekerasan. Kata dia, aksi tersebut justru "tidak Islami".

Menurut Isbelle, aksi protes seharusnya diungkapkan melalui jalur damai, yang tak melanggar hukum. "Misalnya, dengan kampanye media untuk menunjukkan siapa sesungguhnya Nabi Muhammad itu, dan warisan berharganya untuk kemanusiaan."

Demonstran lain bersikap sama. "Tidak ada agama yang boleh dihina," kata Maria Isabel Carvalho, penganut Candomblé, salah satu agama asal Afrika di Brazil.

"Setiap ekspresi serangan terhadap agama harus diperangi," kata imam Katolik Leonardo Holtz.

Para demonstran menyerukan diakhirinya prasangka dan kekerasan terhadap pengikut agama lain, sekaligus menyerukan kepada para calon walikota setempat untuk mengekspresikan komitmen kebebasan beragama.

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024