- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews – Demonstrasi besar-besaran menentang film Innocence of Muslims yang menghina Nabi Muhammad menyebar ke Yunani dan Turki. Aksi itu bahkan menyebabkan ratusan demonstran bentrok dengan polisi di ibu kota Yunani, Athena.
Para demonstran berarak menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat di Athena sambil berteriak, “Nabi Muhammad adalah segalanya buat kita!” Reuters melaporkan, massa juga membawa berbagai jenis dan ukuran poster bertuliskan “Kami menuntut hukuman secepatnya bagi mereka yang mencoba mengejek nabi kami, Nabi Muhammad.”
Innocence of Muslims merupakan film murahan yang diunggah ke YouTube. Film itu menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok yang kasar, sehingga menimbulkan reaksi keras di berbagai negara Islam maupun negeri berpenduduk mayoritas muslim.
Sutradara film itu, Nakoula Basseley Nakoula yang berkewarganegaraan Amerika Serikat dan berdarah Mesir, membuat AS menjadi sasaran kemarahan umat Islam di berbagai penjuru dunia. Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, bahkan tewas di tengah evakuasi staf Kedubes AS di Libya ketika kedubes mereka dikepung aksi demo.
Sementara unjuk rasa menentang Innocence of Muslims di Yunani pekan ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di negeri itu. Aksi itu dengan cepat berubah anarkis ketika para pengunjuk rasa melemparkan botol ke arah polisi. Polisi pun membalasnya dengan lemparan gas air mata.
Polisi Yunani bahkan menutup sebuah stasiun kereta bawah tanah sebagai usaha untuk menghentikan demonstran mencapai Kedutaan Besar AS di Athena. Hal tak jauh berbeda juga terjadi di ibu kota Turki, Istanbul, di mana sekitar 500 orang berkumpul di Taksim Square untuk berdemonstrasi mengecam film Innocence of Muslims.
Demonstran di Istanbul juga mengutuk penerbitan kartun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad di sebuah majalah Prancis, Charlie Hebdo, pekan lalu. Seperti diketahui, Islam tidak membolehkan sosok Nabi Muhammad digambarkan dengan ilustrasi apapun.
Dalam demonstrasi mereka, massa di Istanbul membawa spanduk bertuliskan “Matilah Amerika” dan “Matilah Prancis.” Polisi menahan sekitar 400 siswa dalam aksi untuk. Sementara di Teheran, Iran, polisi memerintahkan demonstran menjauhi Kedutaan Besar Prancis.
Terpopuler: Jeritan Shin Tae-yong, China dan Korsel Telah Tiba
Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong mengungkap isi hatinya jelang pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Abdullah Bin Khalifa, Doha, Qatar.
