PM Israel Peringatkan PBB Soal Senjata Nuklir Iran

PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di PBB
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVAnews - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan PBB dan para pemimpin dunia menetapkan "garis merah" atau garis batas sejauh mana Iran bisa mengembangkan nuklir mereka. Menurut Netanyahu, Iran sudah semakin dekat dari menghasilkan senjata nuklir.

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

Hal ini disampaikannya saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis 27 September 2012, dilansir Reuters. Sambil memegang kertas bergambarkan kartun ilustrasi bom, Netanyahu berusaha menunjukkan di titik mana batasan PBB dan AS harus diletakkan.

Di gambar bom tersebut, Netanyahu menggambar garis merah di bawah tulisan "tahap akhir", yang berarti Iran sudah 90 persen mengembangkan uranium yang bisa dibuat senjata. Itulah titik batasan yang diinginkan Israel.

Menurut pemimpin zionis ini, jika PBB memberikan Iran batasan, maka pasar finansial di kawasan akan terguncang sehingga memaksa Iran mundur dari program nuklirnya.

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

"Ini akan memberikan waktu pemberian sanksi dan solusi diplomatis untuk meyakinkan Iran melucuti program nuklirnya secara keseluruhan," kata Netanyahu.

Menurut laporan Badan Atom PBB (IAEA) Agustus lalu, Iran telah menimbun materi nuklir sebanyak 91,4 kg, atau sekitar 20 persen dari kapasitas yang diperlukan untuk sebuah senjata. Ahli memperkirakan, Iran perlu 200 sampai 250 kg lagi untuk buat bom atom.

Jika Iran mengaktifkan instalasi nuklir barunya, diperkirakan negara ini mampu memproduksi sekitar 15 kg materi nuklir per bulannya. Netanyahu memprediksi Iran sudah bisa buat bom atom pada musim semi atau musim panas tahun depan.

"Di saat-saat genting ini, tidak ada cara lain untuk secara damai mencegah Iran menciptakan bom atom, selain menetapkan garis merah pada program nuklir Iran.

Batasan bagi Iran ini telah sebelumnya telah disampaikan Netanyahu kepada Presiden Barack Obama. Namun, Obama menolak untuk menuruti perintah Israel yang akhirnya menciptakan ketegangan dua negara yang bersekutu itu.

Obama juga menolak untuk menyerang Iran, sesuai saran Israel. Netanyahu mengancam, jika AS dan sekutunya tidak bisa membantu, maka Israel akan melancarkan serangan seorang diri. Menanggapi ancaman ini, Iran tidak gentar. Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, jika mereka diserang. (umi)

Baca juga:

Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini
Band All Time Low

Konser Band All Time Low Siap Digelar, Supermusic Janjikan Hal Ini

Konser Forever: Live in Jakarta ini diharapkan akan menarik minat banyak pecinta musik, terutama mereka yang menyukai pop-punk, rock alternatif, dan emo di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024