- REUTERS/Tyrone Siu
VIVAnews - Kapal feri dengan ratusan penumpang bertabrakan dengan kapal tunda (tugboat) pada Senin malam lalu, menewaskan 38 orang. Dalam penyelidikan, tujuh orang kru kapal ditahan karena dinilai bertanggungjawab atas insiden tersebut.
Diberitakan BBC, Rabu 3 Oktober 2012, tujuh orang yang ditahan dianggap tidak melakukan prosedur keamanan pelayaran yang telah ditetapkan oleh hukum Hong Kong. Para kru yang ditahan berasal dari kedua kapal, termasuk kedua kapten kapal.
Feri nahas itu milik perusahaan Hong Kong Electric Company. Kapal saat itu sedang melaju pada Senin malam untuk membawa penumpang menonton atraksi kembang api. Namun, kapal bertubrukan dengan kapal tunda (tugboat) yang melaju dari arah berlawanan ke Pulau Lamma.
Kapal tunda mengalami kerusakan serius namun masih bisa berlayar ke pulau terdekat. Sementara kapal feri tenggelam dalam waktu hanya 10 menit. Penumpang yang terkatung-katung di lautan harus menunggu selama 20 menit sampai bantuan datang.
Dalam pencarian korban, ditemukan 38 orang tewas, sebanyak lima di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak 100 orang mengalami luka-luka, korban hilang masih belum diketahui jumlahnya.
Kecelakaan yang disebut sebagai yang terparah selama 40 tahun ini mengejutkan warga Hong Kong yang rutin menggunakan perahu boat sebagai alat transportasi antar pulau. Sebelumnya, kecelakaan laut terparah terjadi pada 1971 ketika kapal feri tenggelam akibat badai topan, menewaskan 88 orang. (eh)
BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
BPBD DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.
