- Reuters
VIVAnews - Pemerintah Turki mengeluarkan larangan melintas bagi seluruh pesawat asal Suriah di wilayah udara mereka. Langkah ini dikeluarkan menyusul intersepsi Turki atas pesawat penumpang Suriah yang diduga membawa senjata.
Diberitakan Reuters, keputusan ini diambil oleh pemerintah Turki pada Sabtu, 13 Oktober 2012, dan telah disampaikan ke pihak Suriah, namun baru diumumkan pada Minggu, 14 Oktober 2012. "Kami menutup wilayah udara kami untuk pesawat sipil dan militer Suriah," kata Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu.
Keputusan ini semakin menegaskan posisi Turki dalam menentang kekerasan rezim Bashar al-Assad di Suriah. Keputusan ini juga dilakukan menyusul ketegangan kedua negara yang pekan lalu terlibat baku tembak.
Saling berbalas tembak Suriah-Turki menyusul mortir yang mendarat di pemukiman penduduk di Turki yang menewaskan lima warga. Serangan ini langsung dibalas oleh Turki dengan menembaki wilayah Suriah, diduga menewaskan beberapa tentara.
Pekan lalu, pesawat jet F-16 Turki mengintersepsi pesawat komersil Suriah dan memaksanya mendarat. Turki beralasan, prosedur ini dilakukan karena mereka meyakini adanya pengiriman senjata dalam pesawat dari Rusia ke Suriah tersebut.
Rusia melancarkan protes, mengatakan bahwa aksi Turki itu mengancam warganya yang berada di pesawat. Pemerintah Kremlin juga mengatakan, pesawat itu membawa kargo berupa radar, namun ini tidak ilegal. (sj)
Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal
Tarif cukai yang naik secara terus menerus dinilai memberatkan pelaku usaha dan membuat rokok ilegal semakin subur.
