- REUTERS/Enny Nuraheni/Files
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya mantan Raja Kamboja, Norodom Sihanouk, di Beijing, China, Senin 15 Oktober 2012. Ucapan bela sungkawa juga disampaikannya melalui surat.
"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, saya ucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Raja Norodom Sihanouk. Saya telah mengirim surat hari ini baik kepada Raja Norodom Sihamoni dan Perdana Menteri Hun Sen," kata SBY di kantornya, Jakarta.
Norodom Sihanouk, kata SBY, dikenang oleh rakyat Indonesia sebagai pemimpin yang memiliki andil bagi kemajuan Kamboja. SBY menyebutnya sebagai negarawan pemersatu dan teladan yang berperan dalam menjaga keutuhan dan memajukan Kamboja. "Beliau tentu menjadi pelaku sejarah pada masa kemerdekaan Kamboja pada 1950an dan juga berperan dalam menjaga keutuhan Kamboja ketika menghadapi permasalahan internal pada 1970an," katanya.
SBY juga menuturkan, Norodom Sihanouk merupakan sahabat dekat pemimpin Indonesia sejak era Soekarno. "Hubungan pribadi Beliau dengan Presiden Soekarno, Soeharto, dan pemimpin-pemimpin terdahulu baik sekali. Bagaimana pun Beliau ikut memperkokoh hubungan bilateral Indonesia-Kamboja," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, SBY juga mengatakan bahwa pada November tahun ini dirinya akan menghadiri ASEAN Summit dan East Asia Summit di Phnom Penh, Kamboja. SBY juga akan memenuhi undangan Raja dan Perdana Menteri Kamboja untuk sebuah kunjungan kenegaraan. "Sekaligus saya nyatakan bela sungkawa dan duka cita atas meninggalnya Raja Norodom Sihanouk," ujarnya.