Uni Eropa Perberat Sanksi Ekonomi atas Iran

Bendera Uni Eropa
Sumber :
  • REUTERS/Katarina Stoltz/File

VIVAnews - Pemerintah negara-negara anggota Uni Eropa sepakat menjatuhkan sanksi yang lebih berat lagi atas Iran, kali ini di bidang perbankan, pengapalan, dan industri setelah sebelumnya menerapkan blokade keuangan. Upaya ini untuk lebih menekan Iran agar segera kembali bernegosiasi serius untuk melucuti program nuklirnya.

Menurut kantor berita Reuters, keputusan itu muncul dalam pertemuan para menteri luar negeri UE di Luksemburg pada Senin waktu setempat. Sanksi baru ini mencerminkan kekhawatiran UE akan kian tegangnya situasi di Timur Tengah setelah Iran dan Israel saling mengancam.

Israel sudah terang-terangan tidak sabar bakal segera menggempur fasilitas nuklir Iran. Sebaliknya, Iran --yang bersikukuh tetap mengolah nuklir karena hanya untuk kepentingan damai-- juga menyatakan tidak segan-segan membalas dengan dampak yang dahsyat. Situasi ini mengkhawatirkan, mengingat kedua negara itu mempunyai teknologi nuklir.

UE merasa penyelesaian secara damai atas krisis ini belum memadai. Maka, selain menekan Iran dengan berbagai sanksi, persekutuan 27 negara Eropa itu juga ingin segera mengadakan perundingan damai.

"Menurut saya, tentu saja masih ada ruang untuk bernegosiasi," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UR, Catherine Ashton.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Dia juga mewakili AS, China, Rusia, Inggris, Prancis, dan Jerman saat berbicara dengan pejabat Iran. "Saya harap kami bisa segera mencapai kemajuan," lanjut Ashton.

Namun, sanksi baru ini adalah yang terberat dikenakan UE kepada Iran. Selama ini, UE keberatan mengikuti sejumlah sanksi yang dikenakan AS, karena tidak mau sanksi itu berdampak langsung kepada warga Iran, walau telah menyulitkan pemerintah yang bersangkutan. (art)

Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024