- British Embassy Jakarta
VIVAnews - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning, mengaku turut menyesali jatuhnya pesawat Super Hawk-200 di Pekanbaru kemarin. Namun, dia menolak berkomentar lebih lanjut, termasuk soal dugaan kerusakan mesin pada pesawat buatan Inggris tersebut.
"Saya turut menyesali peristiwa itu," kata Canning saat ditemui di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu 17 Oktober 2012.
Insiden nahas itu terjadi pada Selasa pagi di Kabupaten Kampar, Riau. Pesawat Super Hawk-200 jatuh di pemukiman penduduk. Pilot pesawat berhasil selamat berkat kursi pelontar dalam kokpit. Beruntung, tidak ada korban tewas dari pihak warga dalam insiden itu.
"Kami mengetahui adanya insiden itu dan kami lega mendengar pilotnya tidak terluka," kata Canning.
TNI AU tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui sebab pasti kecelakaan tersebut. Mengenai adanya kemungkinan kerusakan pada mesin pesawat buatan perusahaan British Aerospace asal Inggris itu, Canning menolak berkomentar.
"Kami menyambut baik investigasi yang digelar pemerintah Indonesia, tapi tidak pantas untuk berkomentar sebelum hasil penyelidikan keluar," ujar Canning.
Pesawat Hawk 200 adalah perangkat tempur udara kursi tunggal, berbodi ringan dan digunakan untuk penyerangan ke darat. Pengujian terbang Hawk 200 dilakukan pada Mei 1986. Pesawat ini mampu membawa rudal udara-ke-udara, peluncur roket, perangkat mata-mata dan bom darat hingga 540 kg.
Menurut situs TNI AU, selain Hawk 200 Angkatan Udara Indonesia juga mengoperasikan Hawk 100. Pesawat Hawk 100 dan 200 ini, masuk di jajaran TNI Angkatan Udara sejak tahun 1996. (ren)
Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas
Polisi telah berhasil mencokok dua orang pelaku pembunuhan dengan mencekoki obat ekstasti inex hingga memberikan minuman dicampuri sabu. Kedua remaja itu berinisial AN al
