Wanita Indonesia Diperalat Jadi Kurir Narkoba

Rilis Oknum Wartawan Pengedar Narkoba di BNN
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1,7 kilogram dari Malaysia ke Indonesia. Upaya penyelundupan itu sendiri dilakukan dua perempuan berkewarganegaraan Indonesia, Firda Rizqy alias Kiki (20) dan Nurul Padilah (38) alias Nurul, Jumat, 23 November 2012.

Keduanya hendak bertransaksi lewat koper yang dibawa Kiki atas perintah seorang perempuan WNI berinisial S serta dua warga negara Nigeria, J dan P.

"Bahkan, biaya perjalanan tersangka Kiki dari Malaysia ke Indonesia dibiayai oleh S," kata Kanit I Subdit II Dit IV, Ajun Komisaris Besar K. Lubis di Gedung Dit IV, Jakarta Timur, Jumat, 30 November 2012.

Kiki awalnya ditangkap di sebuah rumah kost di Jalan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat 23 November 2012. Dalam penggeledahan, ditemukan sebuah kopor hitam berisi serbuk putih kecokelatan seberat 1.700 gram. Serbuk itu dikemas dengan kertas warna cokelat serta dilapisi plastik hitam dan aluminium foil.

Dari mulut Kiki itulah diketahui kopor tersebut hendak diserahkan kepada seorang perempuan asal Surabaya bernama Nurul Padilah. Kemudian, Nurul pun ditangkap saat menerima kopor itu di Hotel Fiducia, Jalan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur di hari yang sama.

Menurut Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Besar Pol Siswandi, tertangkapnya Kiki dan Nurul ini kian menambah panjang daftar perempuan Indonesia yang diperalat menjadi kurir. Mereka dengan mudah dimanfaatkan oleh bandar yang umumnya merupakan warga asing.

"Dalam setiap penyelundupannya, jaringan ini senantiasa melibatkan warga negara asing yang memperalat perempuan-perempuan Indonesia," kata dia.

Siswandi menjelaskan, pengendali Kiki dan Nurul di Malaysia, yakni S yang diduga memerintahkan transaksi koper itu, juga merekrut lima perempuan lainnya.

Menpan-RB Sebut Calon Kepala Daerah Tak Bisa Jual Janji Angkat ASN

"Di bawah S, ada juga perempuan berinisial C yang merekrut perempuan-perempuan di Samarinda untuk menjadi kurir. Kami sudah meminta Polda setempat untuk mengejar para tersangka ini," ujar Siswandi.

Menurut dia, alasan klasik seperti kesulitan ekonomi selalu diungkapkan para kurir perempuan ini, sehingga mau terlibat dalam lingkaran bisnis haram tersebut. Padahal, jika memang alasannya ekonomi, upah yang diterima tidak sebanding dengan ancaman hukuman yang menanti mereka.

Misalnya saja Kiki. Dia mau menjadi kurir karena dalam sekali tugas mengantar diberi upah sebesar Rp2 juta. "Uang Rp1 juta dikasih dulu untuk uang saku, sisanya kalau sudah beres," kata Kiki saat ditemui di Gedung Dit IV Mabes Polri, Jakarta Timur, Jumat.

Untuk tiket pesawat dan lainnya ditanggung yang memerintah. "Uangnya dipakai untuk kebutuhan di rumah," kata Kiki.

Kiki mengaku mulai menjalani pekerjaan ini setelah dikenalkan kepada S oleh kawannya, C di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya, dia bekerja di sebuah perusahaan leasing di Samarinda. "Sudah tiga kali bekerja seperti ini," katanya.

Hal yang sama diutarakan Nurul. Dia menjadi kurir dengan menerima kopor dari Kiki, karena diperintahkan pacarnya yang warga Nigeria, E. Dia juga diupah sebesar Rp2 juta dari kekasih asingnya itu.

"Saya disuruh sama pacar ngambil koper, tapi nggak tahu isinya apa. Dijanjikan upah Rp2 juta untuk setiap kali ambil," kata janda beranak empat ini. (art)

Mitsubishi New Pajero Sport

Terpopuler: Gaji untuk Kredit Pajero Sport, Petugas Dishub Dibuat Kewalahan

Berita yang membahas mengenai gaji untuk kredit Pajero Sport dan petugas Dishub dibuat kewalahan, banyak sekali dibaca sehingga menjadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024