- REUTERS/Mohamad Torokman
VIVAnews - Palestina berhasil meningkatkan status di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari "entitas pengamat" menjadi "negara pengamat non-anggota". Hasil dalam sidang PBB di New York, Amerika Serikat, itu membuat warga Palestina bersuka cita.
Pada Minggu 2 Desember 2012, mereka menyambut pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, bak pahlawan. "Sekarang kami memiliki negara," demikian yel-yel warga Palestina menyambut kedatangan Abbas di Ramallah, Tepi Barat, sebagaimana diberitakan BBC.
"Palestina telah mencapai prestasi bersejarah." Ribuan bendera dikibarkan di Ramallah. Mereka semakin yakin bahwa komunitas internasional mendukung rakyat Palestina.
Pada kesempatan itu, Mahmoud Abbas menyerukan rekonsiliasi antara dua faksi besar di Palestina, Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Hamas di Gaza.
Sementara itu, keberhasilan Palestina dalam sidang PBB yang digelar pada 29 November 2012 waktu New York itu disambut muram oleh seteru abadi mereka, Israel. Negeri Zionis itu langsung mengumumkan akan menghentikan distribusi hasil pemungutan pajak ke Otoritas Palestina.
Keputusan itu diumumkan Kementerian Keuangan Palestina pada hari Minggu kemarin. Itu artinya, pada Desember ini, Israel tidak akan memberi bagian US$20 juta hasil pemungutan pajak yang biasa ditransfer ke Otoritas Palestina.
Padahal, Otoritas Palestina yang berkedudukan di Tepi Barat sangat bergantung pada jatah tersebut. Juru Bicara di Kementerian Keuangan Israel mengatakan uang itu digunakan untuk mengganti utang Otoritas Palestina, termasuk kepada perusahaan listrik Israel. (eh)