Korban Perkosaan asal India Meninggal di Singapura

Demonstrasi anti perkosaan di New Delhi, India
Sumber :
  • REUTERS/Adnan Abidi

VIVAnews - Seorang korban perkosaan di India menghembuskan nafas terakhir saat dalam perawatan di Singapura. Perempuan 23 tahun ini mengalami kegagalan organ dalam akibat kekerasan yang diperolehnya saat akibat perkosaan dalam bus.

Diberitakan CNN, Sabtu, 29 Desember 2012, Rumah Sakit Mount Elizabeth dalam pernyataannya mengatakan bahwa wanita ini "meninggal dengan damai" pada pukul 4.45 hari ini. Keluarganya dan pejabat-pejabat pemerintah India berada di sampingnya.

Tidak disebutkan nama wanita itu, namun para demonstran di India menjulukinya Damini, atau "petir" dalam bahasa Hindi. Damini adalah tokoh wanita pemberani dalam film Bollywood tahun 1993 yang membela seorang pembantu yang diperkosa.

"Dia mengalami kegagalan organ dalam yang parah, dan luka serius pada tubuh dan otaknya. Namun dia cukup berani memperjuangkan hidupnya, cukup lama di saat yang lain sudah pasti akan menyerah. Tapi trauma di tubuhnya sudah sangat parah," kata kepala eksekutif rumah sakit tersebut, Kelvin Loh.

Wanita ini sedang bersama teman prianya dalam sebuah bus pada 16 Desember lalu saat terjadi perampokan. Korban wanita disiksa dan diperkosa, lalu keduanya dilemparkan dari kendaraan yang berjalan kencang.

Enam orang ditahan, termasuk supir bus dan seorang remaja bawah umur. Perkosaan ini memicu protes besar di seluruh India, berujung kerusuhan yang menewaskan seorang polisi. Awalnya, wanita ini dirawat di India, namun kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Pemerintah India dikatakan mencoba menghilangkan masalah dengan mengirimkannya ke negeri orang. Padahal menurut tim dokter di negara tersebut, mereka masih mampu menanganinya.

Kasus perkosaan sering terjadi di India dan jumlahnya meningkat pesat dalam 40 tahun terakhir. Sebelumnya pada tahun 1971, kasus perkosaan berjumlah 2.487, bertambah menjadi 24.206 kasus pada 2011. Di New Delhi sendiri, kasus perkosaan tercatat 572 kasus pertahun dan lebih dari 600 kasus pada 2012.

Kebanyakan korban perkosaan tidak melaporkan kasusnya karena takut. Seorang korban perkosaan bunuh diri dengan racun karena putus asa dengan perlakuan polisi yang meremehkan laporannya. Menurut keluarganya, polisi malah mendesaknya mencabut kasus tersebut dan menikahi salah seorang pelaku. (ren)

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024