Rakyat AS Demo Massal Desak Kongres Buat UU Kontrol Senjata

Unjuk rasa mendukung pengawasan senjata api di AS
Sumber :
  • REUTERS/ Michelle McLoughlin

VIVAnews - Dukungan publik Amerika Serikat atas upaya Presiden Barack Obama dalam mendesak DPR (Kongres) untuk membuat undang-undang pengetatan senjata api di tengah masyarakat sipil semakin kuat. Sebagian publik berencana unjuk rasa di Washington DC dan ada pula yang terus melobi para anggota DPR melalui Internet.

Kantor berita Reuters mengungkapkan bahwa ribuan orang diperkirakan berkumpul alun-alun National Mall, yang tak jauh dari Gedung Kongres, pada Sabtu siang waktu setempat (tengah malam WIB) untuk berunjuk rasa mendesak DPR memperketat penjualan senjata api.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Para pendemo termasuk masyarakat Newtown, kota yang menjadi saksi penembakan brutal di suatu Sekolah Dasar setempat pada 14 Desember 2012, yang menewaskan 20 anak-anak dan enam orang dewasa.

Selain di Washington DC, unjuk rasa serupa juga berlangsung di beberapa kota di AS, demikian ungkap para aktivis pro pengawasan senjata. Para politisi dan pejabat dari Maryland dan District of Colombia, termasuk Walikota Washington Vincent Gray, dijadwalkan ikut serta dan berorasi. Begitu pula sejumlah selebritas, termasuk aktris senior Kathleen Turner.

Aksi unjuk rasa massal ini menindaklanjuti langkah Presiden Barack Obama, yang telah mengeluarkan instruksi presiden (executive order) kepada jajaran pemerintahannya berupa beberapa langkah untuk mencegah penembakan brutal di kalangan warga sipil.

Obama pun berseru kepada Kongres, terutama DPR, untuk membuat undang-undang yang memperketat jual-beli senjata api, termasuk melarang penjualan senapan serbu standar militer di lingkungan masyarakat.

Aksi mobilisasi dukungan publik atas pengendalian senjata api juga dilancarkan di dunia maya. Mantan anggota tim sukses kampanye Pemilu Obama, Jim Messina, dalam surelnya menyerukan masyarakat agar memenuhi permintaan pemerintah--seperti yang juga diserukan oleh Wakil Presiden lewat email--dengan ramai-ramai mendesak para anggota DPR yang mewakili konstituen mereka.

"Percayalah, suara Anda ini sangat penting. Sampaikan kepada anggota DPR bahwa Anda ingin ada aksi nyata mengatasi isu [penembakan brutal] itu," tulis Messina dalam surel yang juga diterima VIVAnews.  
 
Maka, di surelnya, dia pun menyertakan nomor telepon para anggota Kongres--baik DPR dan Senator--yang bisa dihubungi masyarakat untuk mendesak mereka mendukung kampanye pengendalian senjata api seperti yang diusulkan pemerintah.

Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan

Isu Kontroversial

Kepemilikan senjata api oleh warga sipil merupakan isu yang kontroversial, karena maraknya kasus penembakan brutal dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data resmi, pada 2011 saja sekitar 11.000 warga AS tewas akibat pembunuhan bersenjata api. Pada tahun yang sama terdapat 19.766 kasus bunuh diri dengan senjata api, ungkap Centers for Disease Control and Prevention.  

Namun, tidak sedikit warga yang mendukung kepemilikan senjata api. Alasan mereka, itu merupakan hak yang dijamin oleh Amandemen Kedua Konstitusi AS, dan memiliki senjata api dianggap perlu untuk melindungi diri dari kejahatan. 

Para pendukung pro kepemilikan senjata api juga telah berunjuk rasa agar pemerintah tetap menjamin hak konstitusi mereka itu. Aksi mereka juga didukung oleh National Rifle Association (NRA), kelompok pelobi yang punya dana besar dan pengaruh kuat di panggung politik AS.

Tips Sukses dari Konten Kreator Abibayu, Always On dan Inovasi Kreatif
Pemain Real Madrid, Joselu

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Manchester United tertarik pada penyerang tengah yang musim ini bermain untuk Real Madrid, Joselu. Man Utd sedang berupaya mencari celah guna mendapatkan pemain buruannya

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024