Bencana Kelab Malam di Brazil "Ulangi" Tragedi di AS dan Argentina

Petugas berjuang padamkan kebakaran kelab malam di Brazil
Sumber :
  • REUTERS/Germano Roratto/Agencia RBS

VIVAnews - Rakyat Brazil tengah berduka atas kebakaran suatu kelab malam di Kota Santa Maria pada Minggu dini hari waktu setempat, yang menewaskan lebih dari 200 orang. Tragedi ini mengulangi sejumlah peristiwa naas yang menimpa sejumlah kelab malam di beberapa negara pada tahun-tahun sebelumnya, yang juga merenggut banyak korban jiwa.

Menurut kantor berita Reuters, kebakaran di kelab malam "Boate Kiss" itu mengingatkan tim penyelidik atas peristiwa serupa di Rhode Island, AS, sepuluh tahun yang lalu, yang menewaskan seratus pengunjung. Dua peristiwa itu disebabkan beberapa faktor, seperti penyalahgunaan pyrotechnics dari bahan kimia yang mudah terbakar di ruangan tertutup, terblokirnya jalur evakuasi, dan terlalu banyak pengunjung di dalam ruangan.

Di banyak konser musik, pyrotechnics merupakan atraksi yang sering digunakan para penghibur di atas panggung untuk menyemburkan api atau kembang api. Itulah yang digunakan suatu band rock dalam pertunjukan di Boate Kiss sehingga menyebabkan kebakaran. Ini sama dengan yang terjadi di Rhode Island pada 2003.

"Ini menunjukkan kita mudah sekali lupa," kata John Barylick. Dia adalah penulis buku "Killer Show," yang menceritakan kebakaran di Rhode Island dan memimpin investigasi dari pihak kerabat korban pada saat itu. Menurut dia, kejadian di Brazil itu "sama persis dengan yang menimpa kelab malam The Station sepuluh tahun lalu."
     
Polisi Brazil, berdasarkan hasil investigasi awal, menyatakan bahwa kebakaran di Boate Kiss itu menyebar dengan cepat ke seisi gedung dalam hitungan detik setelah pertunjukkan pyrotechnics menyebabkan kobaran api di langit-langit ruangan.

Saat itu, sekitar 500 orang memadati kelab malam Boate Kiss. Tak lama setelah api dan asap menyebar, mereka panik karena berebut keluar. Polisi mengungkapkan, sedikitnya satu pintu darurat terblokir. Maka banyak yang mati terinjak maupun karena sudah menghirup asap kebakaran.
 
Kejadian di Rhode Island sepuluh tahun sebelumnya juga demikian. Saat itu 458 pengunjung kelab malam memadati ruangan saat grup rock Great White menggunakan pyrotechnics sebagai atraksi pertunjukkan, namun api yang dihasilkan jadi tidak terkendali.

Selain menewaskan seratus orang, kebakaran di Rhode Island itu juga melukai 200 pengunjung. Setelah investigasi usai, manajer tur Great White dan dua pemilik kelab malam pada 2006 mengaku bersalah setelah pengadilan memutuskan kebakaran itu sebagai kasus pembunuhan yang tidak terencana. Tiga tahun kemudian, kerabat para korban menyepakati ganti rugi sebesar US$176 juta.

Daftar Harga Motor Vespa per Maret 2024

Saran Berguna

Kebakaran di Brazil itu juga mengingatkan kembali atas insiden serupa di kelab malam Cromagnon di Kota Buenos Aires, Argentina, pada 2004. Kebakaran itu menewaskan 200 orang. Penyebabnya bukan dari pelaku pertunjukan, melainkan akibat ulah seorang pengunjung yang menyalakan suar.

Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Belajar dari tiga peristiwa itu, Barylick menyarankan agar para pemilik maupun pengelola kelab malam tidak lagi mengulang kesalahan serupa. Jangan ada lagi pertunjukkan kembang api dengan pyrotechnics di dalam ruangan. Selain itu pengelola kelab harus serius menyediakan jalur evakuasi ke luar gedung yang layak dan jangan sampai pintu darurat terblokir.

Barylick juga meminta pengunjung untuk waspada. "Paling penting adalah, sebelum mendapat kursi, pastikan dulu bahwa Anda sudah tahu jalan keluar terdekat, yang mungkin tidak sama dengan saat Anda masuk. Itu yang harus diperhatikan," kata dia.

Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Demokrat, Fathi

Caleg Demokrat Fathi Lolos ke Senayan Bareng Melly Goeslaw dari Dapil Jabar I

Partai Demokrat berhasil meraih satu kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat I (Jawa Barat), Kota Bandung dan Cimahi periode 2024-2029. Sebab, partai yang diketuai

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024