Bocor, Email Rencana AS Fitnah Suriah

Situasi di kota Homs, Suriah
Sumber :
  • REUTERS/Yazan Homsy

VIVAnews - Seorang hacker atau peretas asal Jerman berhasil membobol email petinggi perusahaan kontraktor pertahanan asal Inggris dan menemukan percakapan yang mengejutkan. Dalam salah satu email, diketahui ada rencana dari beberapa negara untuk memfitnah Suriah.

Seperti dilansir Inforwars.com pekan ini, dalam email tersebut dikatakan bahwa Qatar berencana menyerang Suriah dengan senjata kimia dan menuduh pemerintahan Bashar al-Assad yang melakukannya.

Pemerintah Qatar, dalam email tersebut dikatakan, telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat di Washington.

Email adalah percakapan antara Direktur Pengembangan Bisnis Britam Defense, David Goulding, dengan pendiri perusahaan, Philip Doughty. Britam Defense adalah perusahaan pertahanan dan keamanan swasta yang bermarkas di Inggris dan Dubai.

Isi email tersebut adalah sebagai berikut:

Phil,

Kita punya tawaran baru. Soal Suriah lagi. Qatar memberikan tawaran yang menarik dan bersumpah ide itu telah disetujui oleh Washington.

Kita harus mengirimkan CW ke Homs, g-shell buatan Soviet dari Libya yang mirip dengan punya Assad. Mereka ingin kita mengirimkan personel warga Ukraina yang bisa bahasa Rusia dan merekam semuanya dengan video.

Sejujurnya, saya pikir ini bukan ide yang bagus, tapi nilai yang ditawarkan sangat besar. Opini anda?

Hormat saya,
David


CW dalam email tersebut adalah singkatan dari Chemical Weapon atau senjata kimia. Britam yang ingin mengirimkan senjata kimia yang mirip dengan Assad menunjukkan Qatar dan AS berusaha mengkambinghitamkan Assad.

Jika ada bukti penggunaan senjata kimia oleh tentara Assad, maka Amerika Serikat dan NATO akan segera turun tangan mengatasi konflik Suriah seperti halnya Libya tahun lalu. Ini adalah batasan yang dibuat AS dan sekutunya pada berbagai sidang Dewan Keamanan PBB.

Dalam berbagai dokumen Britam Defence yang telah diretas, juga ditemukan berbagai informasi rahasia. Di antaranya salinan beberapa paspor pegawai Britam yang ternyata adalah tentara bayaran.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Verifikasi telah dilakukan oleh berbagai situs pertahanan, di antaranya Cyber War News, yang mengatakan bahwa David Goulding dan Philip Doughty memang benar bekerja untuk Britam Defence.

Langkah ini adalah bukti semakin putus asanya komunitas internasional dalam menghentikan kekerasan di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 60.000 orang.

Terlepas dari kekejaman rezim Assad terhadap warga sipil Suriah, Amerika Serikat dan sekutunya akan melakukan kejahatan perang jika rencana dalam email tersebut tetap dilaksanakan. (eh)

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1025 Prajurit Pilihan ke Kongo
Eks Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama

Hormati Putusan MK, Eks Ketum PB HMI: Saatnya Bekerja untuk Indonesia Maju

Eks Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama turut menyoroti putusan MK yang menolak seluruh permohonan perkara PHPU dari Anies-Muhaimin, dan Ganjar-Mahfud MD.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024