Menlu AS Hillary Clinton Pensiun

Acara perpisahan Hillary Clinton
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews —
Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga
Hillary Rodham Clinton secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Setelah empat tahun mengemban tugas tersebut melalui surat resmi yang disampaikannya kepada Presiden Obama, ia pensiun dan digantikan oleh John Kerry.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Dalam sebuah surat yang dikirim tak lama sebelum ia meninggalkan Departemen Luar Negeri untuk terakhir kali dalam kapasitas resminya, Clinton mengucapkan terima kasih pada bekas 'musuhnya' dalam nominasi presiden partai Demokrat atas kesempatan ikut melayani di pemerintahannya. Clinton mengatakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari kabinet Obama dan ia tetap yakin akan ada kekuatan dan daya tahan dari kepemimpinan global Amerika.
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui


"Saya lebih yakin lagi dalam kekuatan dan daya tahan kepemimpinan global Amerika serta kemampuan kita untuk menjadi kekuatan  kebaikan di dunia," tulis Clinton dalam surat itu, dikutip dari
TIME.


Pengunduran dirinya akan efektif setelah upacara pelantikan penggantinya, John Kerry. Kerry akan mengambil sumpah jabatan dalam sebuah upacara secara privat pada Jumat pada waktu setempat.


Di lobi utama Departemen Luar Negeri, Clinton melalui kerumunan para pekerja yang berebut menjabat tangannya, mengucapkan selamat tinggal serta foto bersama.  Mereka pun meneriakkan nama Clinton setelah ia memberikan pidato perpisahan yang emosional.


Clinton mengatakan kepada pekerja Departemen Luar Negeri AS untuk terus melayani. Mereka juga diminta tetap kuat dengan tantangan dan ancaman yang akan selalu muncul.


"Layani bangsa kita yang kita cintai, pahami tantangan, ancaman dan peluang yang dihadapi Amerika Serikat. Hadapi dan bekerjalah dengan segenap hati dan kekuatan kita untuk memastikan bahwa Amerika dalam keadaan aman," ujar Clinton dalam pidatonya.


Ia meninggalkan jabatannya dengan sejumlah kritikan tajam terutama soal kasus penyerangan Kedutaan AS di Benghazi, Libya, September 2012 lalu. Dalam insiden tersebut Chris Stevens, duta besar AS untuk Libya, meninggal dunia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya