Pasukan Pemberontak Kuasai Pangkalan Udara Suriah

Pertempuran antara Pemberontak Suriah dengan militer di Ain Tarma, Damaskus
Sumber :
  • REUTERS/Goran Tomasevic
VIVAnews -
Kata Guardiola Usai Manchester City Disingkirkan Real Madrid
Kelompok pemberontak oposisi berhasil mengalahkan tentara Suriah dan menguasai pangkalan udara militer di al-Jarah, provinsi Aleppo. Sebuah pesawat jet berhasil mereka dapatkan, puluhan tentara Suriah tertawan.

PVMBG Beberkan Kronologi Kenaikan Aktivitas Gunung Ruang Sebelum Meletus

Diberitakan
Mengenaskan, Ini Penampakan Mobil-mobil Mewah Terendam Banjir di Dubai
Al Jazeera , Selasa 12 Februari 2013, informasi ini disampaikan oleh Syrian Observatory for Human Rights, sebuah lembaga HAM di negara tersebut. Menurut lembaga ini, pesawat jet yang berhasil mereka kuasai, di antaranya adalah MiG.


Salah seorang sumber di Tentara Pembebasan Suriah yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pangkalan udara itu berhasil direbut setelah terjadi pertempuran selama 48 jam. Beberapa orang pejuang terbunuh atau terluka. Sekitar 40 tentara Suriah ditawan.


Reuters
menuliskan, jatuhnya pangkalan udara ini ke tangan pemberontak adalah pencapaian penting. Pasalnya, lokasi pangkalan udara tersebut terletak antara pusat industri dan kilang minyak Suriah.


Seorang pejuang di Aleppo, Abu Hisham, mengatakan fokus utama mereka saat ini bukan lagi menguasai kota, tetapi merebut pangkalan militer dan bandara. "Tempat-tempat ini penting karena jadi sumber amunisi dan logistik, sekaligus untuk melumpuhkan pesawat jet yang biasa mengebom kami," kata Hisham.


Abu Abdallah Minbij, salah satu komandan tentara oposisi dalam serangan tersebut mengatakan kepada Reuters via telepon bahwa terdapat dua pesawat tempur MiG dan amunisi di pangkalan militer tersebut. Selain itu, ada sekitar 40 pesawat tempur yang tidak beroperasi.


"Pangkalan udara ini digunakan untuk mengebom wilayah utara dan timur Aleppo. Kini kita telah memotong jalur pasokan rezim dari Aleppo menuju timur," kata Minbij.


Pertempuran di Suriah telah berlangsung lebih dari dua tahun. Menurut Komisaris Tinggi HAM di PBB Navi Pillay, korban tewas di Suriah telah mencapai 70.000 orang. Dia mendesak PBB segera mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya