Kisruh Politik, PM Tunisia Pilih Mundur

Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali
Sumber :
  • REUTERS/Zoubeir Souissi
VIVAnews -
Puluhan Ribu Pengendara Motor Kena Tilang Gara-gara Benda Ini
Di tengah pertikaian politik yang belum mereda, Perdana Menteri (PM) Tunisia, Hamadi Jebali, memilih mengundurkan diri dari jabatannya. Pengumuman pengunduran diri itu disampaikannya pada Selasa kemarin setelah bertemu dengan Presiden Tunisia, Moncef Marzouki, di istana kepresidenan.

Indonesia Secures Rice Import Deal with Cambodia Ahead of Eid al-Fitr

Dilansir
Erick Thohir Angkat Asisten Prabowo Jadi Komisaris Pindad
Los Angeles Times , Selasa 19 Februari 2013, sebelum mundur, Jebali tengah membujuk partai penguasa Nahda untuk merombak kabinet dan membentuk pemerintah baru berisi kaum teknokrat.


Perombakan kabinet ini bertujuan untuk meredakan tensi politik, setelah peristiwa pembunuhan ketua partai oposisi, Chokri Belaid yang memicu kemarahan publik dan demonstrasi besar-besaran di awal bulan ini.


Jebali mengatakan, langkah yang dia ambil ini merupakan salah satu upaya untuk meraih kepercayaan publik yang kian menurun setelah pertikaian politik yang tidak mereda dan situasi ekonomi yang memburuk.


"Hari ini ada kekecewaan dalam diri rakyat, tetapi kita harus meraih kembali kepercayaan mereka dan pengunduran diri ini merupakan langkah awal," ujarnya.


Namun pengunduran diri Jebali ini ditolak oleh para pembuat kebijakan di Tunisia. Pemimpin partai Enhada, Rachid Ghannouchi, bahkan menginginkan Jebali untuk tetap menjabat sebagai Perdana Menteri.


Jebali merespon permintaan itu dengan sebuah syarat. Seperti dilansir Guardian, dia baru akan menerima tawaran itu jika pemerintahan yang baru bebas dari campur tangan kaum partisan.


Pada hari yang sama, lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's menurunkan peringkat Tunisia dari BB menjadi BB-. Menurut badan tersebut, penurunan itu disebabkan hilangnya kepercayaan investor akibat ketidakstabilan situasi politik di Tunisia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya