Filipina Selidiki Klaim Sabah oleh Kesultanan Sulu

Mendagri Malaysia pantau wilayah yang diduduki kelompok bersenjata di Sabah
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Pemerintah Filipina mengatakan akan melakukan penelitian terhadap klaim Kesultanan Sulu atas Sabah yang dikuasai Malaysia. Langkah ini dilakukan untuk menghentikan pendudukan ratusan orang Sulu bersenjata di Lahad Datu, Sabah.

Diberitakan Inquirer, Jumat 22 Februari 2013, Menteri Kehakiman Filipina Leila de Lima mengatakan bahwa Presiden Aquino telah memerintahkan Kementerian Kehakiman, Kementerian Luar Negeri dan Kantor Kepresidenan untuk mempelajari kekuatan hukum dari klaim Kesultanan Sulu di Sabah.

Dia mengatakan, Kementerian Kehakiman bertugas untuk memeriksa aspek hukum dari klaim Sulu tersebut. Sementara Kementerian Luar Negeri akan memeriksa dimensi kebijakan dari klaim itu, dan Kantor Kepresidenan akan mencari tahu klaim Sulu dari sisi historisnya.

De Lima tidak mengatakan apakah ada tenggat waktu dari penyelidikan ini. Namun dia menegaskan bahwa masalah ini telah masuk dalam skala prioritas pemerintah. "Kami akan mencoba untuk menyelesaikannya dalam waktu beberapa hari," kata dia.

Drone Israel Berhasil Ditembak Jatuh, Pangkalan Militer Iran jadi Sasaran

Sebelumnya menurut Juru bicara Kesultanan Sabah, Abraham Idjirani, wilayah Sabah dulu adalah milik mereka berdasarkan data historis. Dia menunjukkan setiap tahunnya senilai 73,040.77 peso (Rp17,4 juta) kepada Sultan Sulu, Jamalul Kiram III.

Sementara itu, ratusan orang Sulu masih terus bertahan di desa Tanduao, Lahad Datu, Sabah. Mereka mengatakan tidak akan pergi sampai klaim mereka atas wilayah tersebut diakui Malaysia. Tentara Malaysia sendiri masih terus mengepung wilayah tersebut. (eh)

Pj Bupati Purwakarta Ingatkan Integritas ASN dan Mitigasi Wabah DBD
Foto ilustrasi minyak dunia

Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Harga Emas dan Minyak Mentah Terbang

Israel pagi ini melakukan serangan balasan ke Iran dengan meluncurkan rudal ke bandara Isfahan di Iran tengah. Hal ini pun disebut berdampak terhadap komoditas dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024