- REUTERS/Jason Lee
VIVAnews - Presiden Kuba, Raul Castro, menyatakan bakal pensiun pada 2018, atau setelah menuntaskan masa jabatan di periode kedua. Calon penggantinya kemungkinan adalah seorang politisi berusia 52 tahun yang baru diangkat menjadi Wakil Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel.
Menurut kantor berita Reuters, Raul mengumumkan rencana pensiunnya itu saat berpidato di parlemen (Majelis Nasional) Kuba pada Minggu waktu setempat. Saat itu parlemen secara resmi memilih Raul untuk kembali memerintah Kuba di periode kedua untuk lima tahun berikut.
"Ini akan menjadi periode terakhir saya," kata Raul, yang merupakan adik pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro. Raul kini sudah berusia 81 tahun.
Pada hari yang sama, parlemen juga menyatakan Diaz-Canel sebagai wakil presiden baru. Dia digadang-gadang menjadi pengganti Raul bila yang bersangkutan tidak bisa menuntaskan masa kepresidenannya.
Dengan pengumuman Raul itu, ini bakal menjadi periode terakhir bagi Kuba di bawah kepemimpinan kakak-beradik Castro. Sejak berhasil mengkudeta rezim lama pada 1959, Fidel menjadi pemimpin Kuba hingga dia menyerahkan jabatannya kepada Raul pada 2006 karena kondisi kesehatannya menurun.
Fidel sendiri kini sudah berusia 86 tahun. Kendati tidak lagi memimpin, Fidel masih berstatus anggota Majelis Nasional. Walau sudah terlihat begitu uzur, Fidel menyempatkan diri datang ke Majelis dan mendengarkan langsung rencana pensiun adiknya itu.
Sebagai negara komunis sejak era revolusi pimpinan Fidel, menentukan pemimpin Kuba bukan lewat pemilu demokratis melainkan dari keputusan Partai Komunis yang disahkan oleh Majelis Nasional. Kakak-beradik Castro masih memegang pengaruh besar dalam kepemimpinan Kuba, termasuk dalam menunjuk siapa-siapa yang menjadi pejabat senior. (eh)