AS Izinkan Pisau Kecil Masuk Kabin Pesawat

Kebakaran pada pesawat Boeing 787 Dreamliner di Boston, AS
Sumber :
  • REUTERS/Brian Snyder
VIVAnews -
Alasan Chandrika Chika dan Teman-teman Pakai Narkoba Cuma Buat Senang-senang
Pihak keamanan transportasi Amerika Serikat (TSA) membuat kebijakan baru dengan membolehkan para penumpang pesawat di AS membawa pisau kecil ke dalam kabin pesawat. Namun, kebijakan ini menuai protes dari para pekerja maskapai penerbangan.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Selain pisau kecil, pihak TSA juga membolehkan penumpang untuk membawa masuk ke dalam kabin beberapa peralatan olah raga seperti tongkat baseball dan golf. Menurut TSA, kebijakan ini sudah sesuai dengan standar keamanan internasional.
Akting Jadi Mafia yang Misterius, Maxime Bouttier: Aku Aslinya Cerewet


Hal ini disampaikan oleh Kepala TSA, John Pistole dalam sebuah pertemuan industri penerbangan di New York. Menurut Pistole, pihaknya ingin memfokuskan perhatian dan energi mereka untuk ancaman keamanan yang lebih serius.


Namun kebijakan baru tersebut menuai protes dari sebuah kelompok bernama Kesatuan Lokal Pekerja Transportasi 556 yang mewakili pramugari dan pekerja lain di industri penerbangan. Seperti dilansir
Telegraph,
Rabu 6 Maret 2013, mereka berpendapat barang-barang tersebut masih dianggap berbahaya jika dipegang oleh penumpang yang salah.


Barang-barang tersebut, menurut mereka juga dapat membahayakan keselamatan penumpang dan kru kabin pesawat. "Keputusan yang dibuat oleh pihak TSA tidak diputuskan demi keselamatan perjalanan publik tetapi untuk kenyamanan petugas sendiri ketika melakukan pengecekan," ujar kelompok ini dalam pernyataannya.


Kelompok itu juga menyebut keselamatan kru kabin pesawat dipertaruhkan dengan adanya kebijakan baru tersebut. "Ketika kami setuju seorang penumpang memegang pisau kecil atau mengayunkan tongkat golfnya, hal itu memang tidak berdampak besar kepada pilot yang terkunci di dalam kokpit pesawat. Tetapi ancaman yang sebenarnya justru mengintai penumpang lain dan para pramugari yang ada di dalam kabin penumpang," tegas serikat pekerja tersebut.


Sementara itu juru bicara TSA, David Castelveter, mengatakan keputusan itu sudah dipikirkan dengan matang. Castelveter berdalih, pihak kru pesawat seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, karena sebelum bekerja mereka telah diberikan pelatihan untuk membela diri.


"Semua anggota kru penerbangan telah dilatih untuk menyediakan lapis keamanan tambahan demi melindungi penyalahgunaan benda-benda tertentu," ungkapnya.


Sejak peristiwa teror yang menimpa AS di tahun 2011 lalu, larangan terhadap benda-benda tertentu yang boleh masuk ke dalam kabin pesawat sempat sangat ketatk. Namun di tahun 2005, pihak TSA juga mengubah kebijakannya dengan membolehkan penumpang membawa masuk gunting kecil, pinset, jarum rajut dan pemotong kuku. Mereka mengaku lebih memfokuskan perhatian kepada penumpang yang diduga membawa bahan peledak. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya